Hari Kamis tanggal 30 September, Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengadakan kuliah tamu dengan topik "Watershed Conservation" dengan judul "Payment for Environment Services: Willingness to Pay for Watershed Preservation". Kuliah tamu tersebut adalah bagian dari rangkaian Guest Lecture Series dalam program Inbound Staff Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR dengan menghadirkan pemateri yang seorang Profesor dari Department of Economics, Ateneo de Manila University yaitu Rosalina Palanca-Tan, PhD. Pemateri mempresentasikan penelitiannya secara daring via Zoom Meeting dengan judul penelitian "Payment for Environmental Services (PES) The Case of The Cagayan De Oro River Basin Mindanao, Philippines".

Sesi pemaparan materi oleh Dr. Rosalina Palanca-Tan, PhD, pada Kuliah Tamu Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR

pada tanggal 30 September 2021. (Foto: SS Zoom).

 

Dalam sesi pemaparan, Prof. Roalina Palanca-Tan juga menegaskan bahwa, "Sebagian besar peserta sudah familiar dengan istilah payment for environmental services (PES), yang merupakan sebuah skema untuk menghasilkan sumber daya keuangan untuk mendanai dan menghargai inisiatif untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem".

Selain itu, objek penelitian tersebut merupakan untuk mengestimasi economic value yang berasal dari semua keuntungan yang dapat diperoleh dari lingkungan perairan yang lestari. Secara spesifik lokasi penelitian sesuai kondisi tersebut berada di Cagayan de Oro River Basin.

"Penelitian ini difokuskan kepada group stakeholder tertentu yaitu kelompok rumah tangga yang bermukim di sekitar sungai Cagayan, lebih tepatnya di Cagayan de Oro City," ungkap Prof. Rosalina.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya menghitung estimasi keuntungan tersebut juga dijelaskan oleh Prof. Rosalina. Alasannya adalah karena estimasi tersebut akan menjadi base untuk jumlah dana yang dapat dibayarkan dalam skema PES. Secara riil, dapat dilihat dari kehidupan warga di sekitar hilir sungai yang mendapatkan beberapa keuntungan dari Sumber Daya Alam yang ada seperti suplai makanan (ikan), pengendalian banjir, suplai air bersih yang stabil, aktivitas rekreasi (arung jeram dan lainnya), udara yang segar karena penyerapan karbon oleh hutan, serta keanekaragaman hayati.

Terdapat suatu teknik dalam penelitian tersebut yang menggunakan pernyataan atau pendapat responden secara individu mengenai pilihannya terhadap suatu set pilihan. Teknik ini adalah Contingent Valuation Method (CVM) yang digunakan untuk menghitung estimasi keuntungan.

Prof. Rosalina menjelaskan bahwa, "CVM merupakan suatu teknik penilaian non-market. Dalam ekonomi jika kita ingin mengetahui keuntungan yang diperoleh dari barang atau jasa, maka harus melihat di market. Sebab, dalam market setiap barang mempunyai harga pasar. Untuk itu, dibutuhkan metode penilaian non-market untuk mengukur keuntungannya."

Dengan menanyakan secara langsung Willingness to Pay responden, dapat dilakukan klasifikasi berbagai jenis keuntungan yang diperoleh sebagai use values dan non-use values, jelas Prof Rosalina. Hal ini dapat memudahkan untuk menghitung estimasi keuntungan yang diperoleh warga dari ekosistem sekitar sehingga dapat ditentukan besar dana yang seharusnya diberikan untuk menjaga lingkungan tetap asri.