Suaramuslim.net – Kala Cinta Tak Berbalas (KCTB) adalah judul lagu yang saya ciptakan untuk mengingatkan diri saya sendiri untuk tidak terlalu berharap balas atas apapun yang kita berikan kepada orang lain. Kita akan sering kecewa, apabila senantiasa mengharapkan orang lain, (baik itu keluarga, teman, bawahan, atasan, tukang sampah, satpam, dan lainnya) akan membalas budi atas kebaikan ‘kita’ (walaupun sejatinya bukanlah kita yang berbuat baik, melainkan Allah subhanahu wa ta’ala yang telah berbaik hati menghadirkan orang yang kita bantu, menginspirasi, dan memampukan kita untuk melakukannya).
Lirik lagu KCTB (soundcloud.com/gancar-premananto/kala-cinta-tak-berbalas) adalah sebagai berikut:
“Bagaikan surya pada sang bumi, sinari tak harap kembali.
Bagaikan bulan bintang di malam hari, hiasi tak harap komisi.
Tak seperti kita yang selalu menuntut, akan segala cinta dan indah yang diberi.
Belajarlah kita pada sang surya, belajarlah kita pada bulan bintang.
Oooo….
Bagai angin sejuk yang berhembus, tak pernah harap terima kasihmu,
Bagai pohon rindang yang menaungi, tak keluh walau tak kau lindungi.
Tak seperti kita yang selalu menuntut, akan segala cinta dan indah yang
diberi.
Belajarlah kita pada sang angin, belajarlah kita pada pohon rindang.
Oooo…
Reff: Cintai saja, karena kau pecinta.
Kasihi saja, karena kau pengasih.
Sayangi saja karena kau penyayang.
Berikan saja karena kau dermawan.
Belajar kita pada sang alam, belajar kita pada Pencipta alam,
Karena kita semua adalah makhlukNYA, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”
Lagu tersebut mengajak diri saya sendiri untuk ikhlas terhadap apapun yang saya berikan kepada orang lain, tidak peduli apakah mendapatkan tanggapan positif ataukah tidak. Ikhlas sebagaimana QS Al Ikhlash: 1–4, yang tidak ada kata ikhlas dalam setiap ayatnya. Yang terdapat dalam surat tersebut adalah menyadari keberadaan Tuhan sebagai tempat bergantung, bahwa segala sesuatu dihadirkan-Nya untuk kebaikan kita.
Cinta pada manusia tidak memiliki keharusan untuk berbalas, namun mencintai kebaikan karena-Nya sudah pasti mendapat balasan.
Penulis: Dr Gancar C. Premananto*
*Koordinator Program Studi Magister Manajemen FEB Universitas Airlangga Surabaya