Suaramuslim.net – Dile Carnigie mengisahkan bahwa seorang pebisnis terkemuka memberikan bonus kepada karyawannya. Tiap-tiap orang mendapat US $ 10.000. Namun ternyata, tidak seorang pun mengucapkan terima kasih kepadanya. Selama 1 tahun penuh, pebisnis tersebut sakit hati dan menyesali uang yang telah dikeluarkannya, padahal orang-orang yang membuatnya sakit hati tidak menyadarinya. Ia telah meminum racun untuk dirinya sendiri.
Seandainya dia mengetahui bahwa melalui tangan Isa Al Masih, Allah subhanahu wa ta’ala menyembuhkan puluhan orang lumpuh, namun tidak sepatah kata pun ucapan terima kasih dari mereka. Apakah beliau Isa ‘alaihissalam berhenti mengobati orang?
Seandainya dia mengetahui bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengobati berbagai penyakit, mendoakan kebaikan, telah membawakan sinar terang dari kegelapan kehidupan yang pekat, mendekatkan surga kepada kita. Apakah beliau saw. meminta balasan pada seseorang? Pernahkah beliau meminta harta, meskipun sekadar ikat kepala untuk kepentingan beliau saw.? Justru sebagian mereka, ada yang berpaling, mengingkari, mendustakan, bahkan mencaci maki, menyakiti, dan berupaya membunuh beliau saw. Apakah beliau saw. putus asa dan berhenti melakukannya?
Seandainya kita dapat memahami bahwa sesuatu yang terjadi adalah karena dan seizin kekuasaan-Nya, termasuk ‘kebaikan’ yang kita lakukan dan ‘kejahatan’ yang mereka lakukan. Seandainya kita mampu memahami bahwa ‘kebaikan’ yang kita lakukan semata adalah untuk mendekat kepada-Nya, maka tidaklah penting kata ‘terima kasih’ bagi kita. Seandainya kita juga dapat memahami bahwa ’kejahatan’ mereka adalah ujian atas keikhlasan hati kita, maka yang terpenting adalah ’senyum’ dari-Nya.
Semoga kita termasuk hamba-Nya yang ikhlas. Aamiin.
Penulis: Dr Gancar C. Premananto*
*Koordinator Program Studi Magister Manajemen FEB Universitas Airlangga Surabaya
Sumber : https://suaramuslim.net/mengharap-ucapan-terima-kasih/