Title: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA MOTIVASI KERJA APARAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

Authors: INDRA PUTRAYANA

Item Type : Thesis (Thesis)

Affiliations: Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia

Publisher: Universitas Airlangga

 

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia merupakan cara efektif bagi organisasi untuk meningkatkan pelayanannya. Berkaitan dengan hal ini beberapa pendapat telah dikemukan bahwa sumber daya manusia di organisasi merupakan sumber dari keunggulan bersaing yang dapat bertahan. Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam berproduktifitas secara efektif dan efisien, perlu dilakukan peningkatan pendidikan dan pemberian pelatihan. Sehingga dengan meningkatnya kemampuan karyawan diharapkan produktifitas karyawan dapat ditingkatkan secara optimal yang pada akhimya akan sangat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misi organisasi. Kebijakan organisasi harus mampu memberikan motivasi kepada setiap anggota maupun kelompok agar mereka dapat memberikan kontribusi secara penuh kepada organisasi. Di samping itu setiap anggota organisasi diharapkan dapat bertanggungjawab penuh atas tugas dan fungsi yang telah dilimpahkan kepadanya. Suatu organisasi yang baik hams selalu melakukan perbaikan terhadap kualitas output yang berkesinambungan. Puskesmas sebagai suatu organisasi yang menghasilkan output berupa pelayanan (jasa) juga hams selalu meningkatkan kualitas pelayanannya kepada publik secara efektif. Dengan pelayanan yang baik akan menempatkan Puskesmas tersebut dalam image yang positif di masyarakat. Dan hal ini tentu saja akan menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Puskesmas tersebut untuk memenangkan persaingan yang ketat. Berdasarkan pengataman baik secara langsung di lapangan maupun berdasarkan pads data sekunder, dapat diketahui bahwa pada periode tahun 2002-2004, kinerja Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Rokan Hilir tidak menunjukkan adanya perbaikan. Bahkan secara umum dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir sangat jauh di bawah standar kualitas pelayanan yang baik. Banyaknya pengaduan masyarakat yang tidak puas akan pelayanan, seperti pelayanan yang lambat, keteledoran aparat, serta pelayanan yang tidak profesional. Rendahnya kualitas pelayanan ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan dan pelatihan yang masih belum sesuai dengan kualifikasi sumber daya manusia yang handal dan kompeten. Hal ini ditambah motivasi kerja yang dimiliki aparat belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan tugas atau belum melaksanakan fungsi pelayanan secara baik. Hal ini menyebabkan prospek pelayanan publik cenderung tidak efektif dan tidak efisien yang lebih jauh membawa dampak bagi penyelenggaraan pekerjaan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan serta motivasi kerja aparat terhadap efektifitas pelayanan publik pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan (1 Oktober 2005 � 31 Desember 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat struktural di 10 (sepuluh) Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau pada tahun 2005. Karena populasi yang terdapat dalam penelitian ini relatif kecil, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lama dengan jumlah populasi penelitian, yaitu sebanyak 40 responden. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Setelah data yang dibutuhkan dalam penelitian dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data. Data yang tidak valid dan tidak reliabel dibuang dari analisis, sedangkan data yang valid dan reliabel digunakan untuk analisis selanjutnya. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji klasik untuk menghindari dari biasnya data. Uji klasik yang digunakan adalah uji multikolinieritas, heteroskedastisitas dan normalitas. Kemudian dilakukan uji hipotesis untuk menjawab dari hipotesis penelitian. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan bantuan software SPSS 13, diperoleh basil sebagai berikut: Hasil pengujian validitas dan reliabilitas butir pertanyaan menunjukkan bahwa pada variabel DIKLAT, semua butir pertanyaan adalah valid dan reliabel. Ini artinya semua butir pertanyaan pada variabel DIKLAT dapat digunakan sebagai proksi untuk mengukur variabel DIKLAT. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas butir pertanyaan pada variabel MOTIVASI menunjukkan bahwa butir pertanyaan no 3 tidak valid, sehingga butir pertanyaan ini tidak dapat digunakan untuk pengujian hipotesis (harus dikeluarkan), sedangkan butir pertanyaan lainnya valid dan reliabel. Dan basil pengujian validitas dan reliabilitas butir pertanyaan pada variabel PELAYANAN, menunjukkan bahwa butir pertanyaan no 6, 7, dan 8 adalah tidak valid dan reliabel, sehingga butir pertanyaan ini harus dikeluarkan dari variabel PELAYANAN, sedangkan butir pertanyaan variabel PELAYANAN lainnya adalah valid dan reliabel. Hasil pengujian klasik menunjukkan bahwa model regresi yang terbentuk bebas dari multikolinieritas. Ini terlihat dari nilai VIF-nya yaitu sebesar 1,019 (lebih kecil dari 10). Dan model regresi bebas dari heteroskedastisitas, ini dapat dilihat dari menyebarnya titik-titik sampel pada grafik basil analisis (tidak membentuk pola-pola tertentu). Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini cenderung tidak normal. Hasil uji F menunjukkan bahwa model penelitian ini layak digunakan karena signifikansinya adalah sebesar 0.000 (sig<0,05). Artinya variabel DIKLAT dan MOTIVASI secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel PELAYANAN. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternative 1 (satu) diterima (H1 diterima). Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel MOTIVASI berpengaruh lebih signifikan dibandingkan variabel DIKLAT. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikansinya yang lebih kecil dibandingkan variabel DIKLAT (0.000 > 0.028). Ini artinya hipotesis alternatif dua diterima (H2 diterima). Hal ini juga dapat dilihat dari koefisien regresi variabel MOTIVASI memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan variabel DIKLAT. Hal ini berarti variabel MOTIVASI memiliki pengaruh lebih signifikan dibandingkan dengan variabel DIKLAT (0,871 > 0,604). Hasil perhitungan R2 (R Square) menunjukkan nilai sebesar 0,389. Ini artinya variabel dependen (PELAYANAN) dapat dijelaskan oleh variabel independen (DIKLAT dan MOTIVASI) sebesar 38,90 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain (sosial budaya dan lingkuangan kerja serta faktor-faktor yang tidak teridentifikasi oleh penulis).

 

Keywords: Puskesma; DIKLAT; MOTIVATION; SERVICE

 

Sources: http://repository.unair.ac.id/36374/