Salah satu stasiun radio di surabaya, Suara Surabaya, mengundang Pak Bayu Arie Fianto SE., MBA., PhD selaku Kaprodi Ekonomi Islam Universitas Airlangga dan Ibu Citra Widuri Widuri, ST selaku Direktur Mobilisasi Riset dan Transformasi LMI dalam segmen acara tamu kita yang mengudara tadi pagi (19/2) pukul 07.00 hingga 08.00.
Tema perbincangan kali ini adalah “Merdeka Belajar Ngampus dari Mana Saja” banyak membahas terutama tentang kerja sama antara LMI dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga.
Beberapa perbincangan yang dapat di lingkari diantaranya
Radio (Mas Kohar) : bagaimana kebijkan merdeka kampus saat ini, apa udah diterapkan ekis unair, bagaimana pak bayu?
Pak Bayu : MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), tahun 2021 ini rencana diterapka berkerja sama dengan LMI (LazNas) dan Bank Indonesia (Peneliti Muda Ekonomi dan Keuangan Islam-BI Institute), untuk mahasswa semester 5 keatas khususnya semester 6 dan 7.
Pada tamu kita pagi tadi juga membahas tentang seminar yang akan diselenggarakan oleh LMI dan FEB UA besok secara daring melalui zoom. Perbincangan antara Mas Kohar (pembawa radio) dan Ibu CItra Widuri tentang apa sih rangkaian seminar besok itu dan seputar kerja sama LMI dan FEB UA :
Ibu Citra : Seminar ini adalah sebuah rangkaian kegiatan dan program yang telah disepakati oleh Ekis UA untuk menghasilkan profile mahasiswa dengan nilai-nilai profesionalitas. Kita mengusahakan menerapkan istem pentahelix yaitu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, swasta/korporasi, media dan masyarakat. Dengan adanya kolaborasi diharapkan apa yang dipelajari akademisi itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. LMI memfasilitasi mahasiswa untuk praktik secara langsung kepada kebutuhan riil masyarakat.
Ibu Citra : Acara utama dari seminar besok adalah peresmian kerjasama antara LMI dan Ekis UA sekaligus menyambut mahasiswa yang magang di LMI kurang lebih 1 semester. Magang ini ingin disinergikan agar bisa mencakup seluruh sks dalam satu semester. Kegiatan kuliah berguna dalam pekerjaan, kegiatan pekerjaan juga berguna bagi perkuliahan.
Pak Bayu : Mahasiswa dimungkinkan untuk mengikuti 20 sks dalam kolaborasi dengan LMI. LMI dengan FEB Unair Ekis telah menyusun Modul menjelaskan kegiatan apa yang bisa dikonversi ke dalam kegiatan magang. Menghasilkan 2 modul yaitu Manajemen Zakat dan Pemberdayaan Mustahik.
Pak Bayu: 8 kegiatan merdeka belajar salah satunya pertukaran pelajar telah dilaksanakan melalui skema sasrabahu (sistem pertukaran mahasiswa antara ptn bh), bisa mengambil matkul di kampus lain/prodi lain yang kemudian di konversi. Program ini untuk mengembangkan minat dan potensi mahasiswa. Nah, potensi yang terkait ekis ini difasilitasi dengan menggandeng LMI sebagai Laznas. Dan Laznas banyak memberikan pengalaman yang bermanfaat.
Ibu Citra : Program ini mungkin secara spesifik adalah yang pertama di surabaya atau Indonesia. Harapannya ini bisa menjadi keinginan bersama dari kampus-kampus lain. Kedepan LMI insyaallah siap berkolaborasi dengan kampus atau lembaga swasta lain.
Ibu Citra : Seminar diikuti juga oleh Donatur LMI. Salah satunya pak bayu, donatur knowledge, tidak hanya materi. Program ini mungkin secara spesifik adalah yang pertama di surabaya atau Indonesia. Harapannya ini bisa menjadi keinginan bersama dari kampus-kampus lain. Kedepan LMI insyaallah siap berkolaborasi dengan kampus lain.
Radio (Mas Kohar) : Bu Citra tadi menerangkan bahwa penyebab stress mahasiswa salah satunya adalah kurangnya interaksi dengan dunia luar. Padahal pengajar telah memberikan materi secara menarik dan interaktif melalui sarana-sarana digital yang. A dakah solusi?
Pak Bayu : Memang banyak problem yah, secara online ini. Tidak hanya memberikan knowledge tapi juga contoh yang bisa ditiru. Unair memang mendukung untuk konten-konten digital. Membuat program seperti AEE. Kerjasama dengan LMI poin nomor 2 (salah satu poin dari 8 kegiatan merdeka belajar) yaitu praktek kerja dan magang. Matkul di konversi ke belajar diluar kelas. Bisa ngampus di kampus lain. Nanti juga ada kegiatan wirausaha, matkul di konversi ke dalam kegiatan.
Radio (Mas Kohar) : Beralih ke Bu Citra, perkembangan LMI dalam melakukan program2, untuk kerjasama dengan Unair-Ekis, apa ini pertama kalinya, bagaimana?
Ibu Citra : Sebelum ini, program pendidikan dari LMI masih fokus di SD dan SMP. Kesempatan ini adalah peluang untuk merangkai kontribusi kita di dunia pendidikan. Dalam mengembangkan Kognitif, Afektif, Psikomotorik, harapannya di LMI ini ada standar kompetensi kegiatan yang diinisiai oleh Kemenag, Kemenaker, dan semuanya dibawah koordinasi Menko PMK (Pengembangan Manusia dan Kebudayaan). Perlu melakukan sinkronisasi untuk menyesuaikan output yang dibutuhkan sebagai amil. Nah dalam menyusun modul ini lebih ke memilih mata kuliah mana yang berhubungan dengan kompetensi yang mana. Itu butuh effort untuk diwujudkan. LMI sebagai Laznas baru 5 tahun, tapi sebagai Lembaga Amil Zakat sejak 1995 sudah selama 25 tahun. Pengalaman ini yang akan kami fomulasikan agar kita punya kontribusi di dunia pendidikan ini secara substansi. Sebelumnya kita mengadakan program beasiswa, mendirikan sekolah, training guru, pendampingan pembelajaran daring. Bersyukur diajak FEB UA untuk menyusun pendidikan tingkat tinggi terhubung dengan kegiatan sehari-hari seorang amil, tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Rumpun dari rekan amil zakat tidak hanya scope di ekonomi islam, bisa jadi dari disiplin ilmu yang lain seperti FISIP, Psikologi, serta Humaniora yang lain. Mudah-mudah bisa kami kembangkan di seluruh disiplin ilmu