HASIL RAPAT DENGAR PENDAPAT MAHASISWA FEB UNAIR 2021
Rapat Dengar Pendapat atau yang lebih dikenal dengan sebutan RDP merupakan salah satu program kerja yang dimiliki oleh Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga tepatnya oleh Komisi C (Advokasi). Program Kerja ini bertujuan untuk menjaring aspirasi mengenai berbagai permasalah yang dihadapi oleh seluruh mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Dalam pelaksanaanya sendiri Rapat Dengar Pendapat Mahasiswa FEB Unair 2021 dilakukan dengan sistem online tepatnya menggunakan aplikasi zoom meeting pada 04 April 2021 yang lalu. Rapat Dengar Pendapat Mahasiswa FEB Unair 2021 kali ini, dihadiri oleh berbagai elemen penting yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, diantara Presiden BEM FEB, Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi, Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen, Ketua Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan dan Ketua Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam.
Dalam RDP kali ini terdapat berbagai fokus bahasan yang selama ini sering menjadi momok bagi mahasiswa, yang secara garis besar dapat kami tuliskan sebagai berikut. Pertama, KRS (Kartu Rencana Studi) pada poin ini mayoritas mahasiswa FEB menyuarakan mengenai kendala website yang sering terjadi saat pengisian KRS sehingga tidak jarang membuat mereka harus mengubah jadwal yang sudah mereka susun. Kedua, KPRS (Kartu Pengganti Rencana Studi), pada poin ini mahasiswa FEB berfokus mengenai penambahan jumlah kuota kelas serta respon akademik yang cenderung lambat akan pergantian kelas di aula. Ketiga, Ujian Perbaikan, pada poin UP ini mayoritas mahasiswa FEB menyatakan bahwa mereka kurang mendapat informasi mengenai mata kuliah yang diujikan dalam ujian perbaikan serta indikator penilaian serta mekanisme pelaksanaan.
Permasalah Keempat adalah mengenai Semester Antara, banyak mahasiswa Feb yang mengeluhkan tentang ada atau tidaknya semester antara, selain itu mereka juga menyebut bahwa mata kuliah yang tersedia dalam semester antara ini cukup sedikit sehingga diperlukan adanya penambahan mata kuliah. Kelima, Pembelajaran Daring, dalam pembelajaran daring mahasiswa FEB menyoroti beberapa permasalahan yakni terkait penyaluran kuota bantuan internet yang kurang rata serta kurangya akses informasi akan peminjaman buku dan jurnal pendidikan. Keenam, Administrasi, pada poin ini permasalahan yang disorot adalah lambatnya respon pihak kemahasiswaan terkait pengurusan surat menyurat dan transkrip, serta kurangnya informasi bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan melakukan KKN, Semester Antara, Ujian Perbaikan dll. Seperti yang sudah kami tuliskan bahwa enam poin tersebut adalah sebagian kecil permasalahan yang disuarakan oleh mahasiswa FEB pada RDP kali ini, untuk hasil keseluruhan dapat dilihat pada link berikut http://bit.ly/RDPFEB2021. Lebih lanjut, hasil dari RDP kali ini akan diteruskan kepada pihak-pihak terkait untuk ditindaklanjuti.