(FEB NEWS) Tim Dosen Departemen Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga menggelar Pengabdian Masyarakat di Balai Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Acara dilaksanakan pada Hari Sabtu, 7 September 2024. Kegiatan tersebut merupakan program dari Pengabdian Masyarakat Mandat Fakultas Ekonomi Bisnis untuk tiap departemen.
Dalam pelaksanaan acara tersebut, terdapat tiga dosen yang memberikan materi pelatihan kepada peserta yang merupakan Ibu-Ibu pengajian Fatayat dan Muslimat NU. Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat, Dr. Fatin Fadhilah Hasib, SE., M.Si menuturkan, “Kami memberikan 3 jenis pelatihan kepada Ibu-Ibu. Pertama, pelatihan terkait literasi keuangan keluarga Islami oleh saya sendiri. Kemudian kami memberikan pelatihan untuk mengembangkan minat berwirausaha Ibu-Ibu yang disampaikan oleh Dr. Ari Prasetyo, SE., M.Si., Sekretaris Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga. Dan terakhir adalah pelatihan berkaitan dengan Sertifikasi Halal oleh Ibu Meri Indri Hapsari, SE., M.Si., Ph.D.” Selain ketiga narasumber tersebut, terdapat 3 anggota tim yang juga terlibat dalam proses pengabdian Masyarakat ini, yaitu Prof. Dr. Sri Herianingrum, SE., M.Si., Dr. Imron Mawardi, SE., M.Si., Annisa Rahma Febriyanti, S.EI., M.SEI.
Alasan dari pemberian tiga jenis pelatihan tersebut adalah dikarenakan menyesuaikan dengan permasalahan yang dialami oleh Ibu-Ibu Fatayat dan Muslimat NU di Desa Penanggungan. “Ibu-Ibu memiliki peran penting dalam rumah tangga sebagai pengelola keuangan atau bendahara rumah tangga. Ilmu keuangan keluarga Islami jarang diajarkan saat sekolah, padahal implementasinya adalah seumur hidup, sehingga ini krusial untuk diberikan kepada Ibu-Ibu.” Tutur Dr. Fatin Fadhilah Hasib.
Selama pelatihan, Ibu-Ibu Fatayat dan Muslimat NU nampak antusias dan beberapa Ibu-Ibu juga mengajukan pertanyaan kepada para pemateri. Tim dari Unair mencoba untuk menggali potensi yang dimiliki oleh Ibu-Ibu yang bisa digunakan untuk perencanaan bisnis yang dikelola bersama. Dr. Ari menyatakan, “Bisnis dimulai dari apa yang ada di sekitar kita dan apa yang kita sukai.”. Ibu-Ibu mulai mendiskusikan terkait potensi komoditas yang bisa diolah menjadi produk bisnis.
Selain pelatihan terkait bisnis dan keuangan keluarga, Ibu-Ibu pengajian juga mendapatkan pelatihan terkait sertifikasi Halal. Sertifikasi Halal penting untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk. Sebagian Ibu-Ibu telah memiliki bisnis pribadi, namun belum tersertifikasi Halal. Adanya pelatihan ini memberikan wawasan kepada Ibu-Ibu terutama yang memiliki bisnis untuk mengajukan sertifikasi Halal. Pemateri Ibu Meri Indri Hapsari, Ph.D. juga memberikan tutorial berkaitan dengan pengajuan sertifikasi Halal secara digital melalui akun SIHALAL.
Dr. Fatin berharap kegiatan ini tidak berakhir hanya pada pelatihan saja, namun juga pendampingan terkait praktik bisnis. “Apabila Ibu-Ibu telah memiliki bisnis yang dikelola dalam organisasi Fatayat dan Muslimat NU, kami berharap untuk bisa melanjutkan dengan pendampingan pengelolaan bisnis yang berkelanjutan dan mendampingi seluruh proses mendapatkan sertifikasi Halal.”. Selain itu kegiatan ini juga linear dengan penerapan tujuan Pembangunan berkelanjutan yaitu meniadakan kemiskinan dan menerapkan kesetaraan gender, dimana Ibu-Ibu sebagai pengelola bisnis.