Jombang, 30 Juli 2024 – Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga melaksanakan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Anjasmoro. Acara ini berlangsung di Balai Ageng Giri Kedaton di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, dengan fokus pada pelatihan nilai tambah dan pemasaran online. KUD Anjasmoro yang memiliki 97 anggota dan populasi sapi sebanyak 148 ekor, memainkan peran penting dalam menopang kebutuhan peternak sapi di Kecamatan Wonosalam.
Aktivitas utama anggota koperasi adalah memerah susu sapi dan menyetorkannya ke koperasi untuk dijual kepada Industri Pengolah Susu (IPS). Namun, selama ini produk yang dihasilkan hanya berupa susu sapi segar tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga pendapatan yang diterima relatif konstan. Selain itu, pemasaran susu masih dilakukan secara konvensional dan akses yang minim menuju pusat kota membatasi jangkauan pemasaran mereka. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini difokuskan dalam hal pendampingan pengolahan susu sapi menjadi produk turunan bernilai tambah serta melakukan pemasaran produk olahan dengan memanfaatkan media daring melalui WhatsApp Business.
Pengabdian masyarakat diawali dengan pelaksanaan pretest untuk menggali pengetahuan awal peserta lalu dilanjutkan pemberian materi seputar pemasaran. Pemateri menjelaskan pentingnya payung marketing untuk menuju pasar digital, meliputi PDB (positioning, differentiation, dan brand). Ketiga aspek tersebut harus dipenuhi agar menciptakan brand image dan brand identity yang kuat kepada konsumen. Peserta juga dijelaskan pentingnya WhatsApp Business sebagai platform digital marketing, termasuk penggunaan fitur dan strategi promosi yang baik.
Selain materi pemasaran, pelatihan ini juga mencakup diversifikasi produk untuk memberikan nilai tambah. Peserta diberikan praktik dan demonstrasi pembuatan keju mozzarella sebagai produk turunan susu sapi, serta pengolahan keju mozzarella menjadi corndog. Diversifikasi produk ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah susu sapi, tetapi juga memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan pendapatan peternak. Produk olahan tidak hanya memberikan manfaat finansial langsung bagi peternak, tetapi juga berpotensi menciptakan rantai nilai yang lebih panjang dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi lokal.
Sebelum acara ditutup, dilaksanakan post test untuk melihat perubahan pemahaman dan pengetahuan peserta serta mengukur manfaat kegiatan ini. Diversifikasi produk dan digitalisasi tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).
Peningkatan pendapatan masyarakat berperan penting dalam mengurangi tingkat kemiskinan (tujuan ke-1 SDGs) yang merupakan esensi dari SDGs. Dengan adanya pendapatan yang lebih tinggi, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar sehingga dapat mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan kesejahteraan. Lebih lanjut, pemanfaatan platform digital untuk pemasaran dan diversifikasi produk membantu meningkatkan produktivitas sesuai tujuan ke-8 SDGs, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian ekonomi bagi peternak dan mendukung pencapaian SDGs di tingkat lokal.