(FEB NEWS) Tim mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukir prestasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024. Tim yang terdiri dari lima mahasiswi lintas fakultas ini berhasil memperoleh pendanaan untuk proposal inovatif mereka di bidang kewirausahaan. Dengan judul “HELIX HEAL: Potensi Pemanfaatan Lendir Bekicot (Achatina fulica) dalam Bentuk Plester sebagai Alternatif dalam Penyembuhan Luka Sayat,” tim ini menghadirkan solusi baru dan praktis untuk penyembuhan luka.
Tim Helix Heal dipimpin oleh Ilma Amalia Kartika (S1 Keperawatan) dan beranggotakan Rizka Khadijah Amalia (S1 Akuntansi), Awig Purbaningrum (S1 Keperawatan), Dwi Saputri Hayuningrum (S1 Keperawatan), dan Diadora Giselza Prajnamita (S1 Akuntansi) dibawah bimbingan Sylvia Dwi Wahyuni, S. Kep., Ns., M.Kep. Para mahasiswa ini berasal dari dua fakultas berbeda, yaitu Fakultas Keperawatan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang menunjukkan sinergi yang kuat dalam menciptakan produk inovatif di bidang kesehatan dan farmasi.
Helix Heal, nama produk plester inovatif ini, memanfaatkan lendir bekicot yang dikenal memiliki kandungan baik untuk penyembuhan luka. Berbeda dengan penggunaan tradisional yang hanya menggunakan lendir tanpa proses pengolahan, Helix Heal menyulapnya menjadi plester yang lebih praktis dan higienis. Produk Helix Heal diharapkan tidak hanya menjadi solusi baru di Indonesia, tetapi juga dapat bersaing di pasar internasional. Dengan keberhasilan ini, Universitas Airlangga sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi dan kreativitas mahasiswanya.
"Produk ini kami rancang agar dapat memberikan alternatif penyembuhan luka yang lebih efektif dan mudah digunakan," ujar Ilma Amalia Kartika, ketua tim Helix Heal. "Kami melihat potensi besar dari lendir bekicot yang selama ini kurang dimanfaatkan dengan optimal. Dengan inovasi plester ini, kami berharap bisa memberikan kontribusi nyata bagi dunia kesehatan."
Selain itu, produk Helix Heal juga menerapkan 2 poin penting SDG’s yakni goal 3 Kesehatan yang baik dan kesejahteraan serta goal 12 Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab. Dibuktikan dengan kemasan internal dan eksternal Helix Heal, menggunakan bahan ramah lingkungan yang mudah untuk di daur ulang.
Mahasiswa FEB UNAIR, Rizka Khadijah Amaalia dan Diadora giselza Prajnamita memainkan peran penting dalam tim Helix Heal yang berhasil meraih pendanaan PKM-K 2024.
Rizka dan Diadora, yang merupakan mahasiswi S1 Akuntansi, berkontribusi dalam beberapa aspek penting dalam proyek ini, antara lain:
• Pengembangan strategi bisnis: Rizka dan Diadora memanfaatkan keahliannya di bidang akuntansi untuk membantu tim dalam mengembangkan strategi bisnis yang tepat untuk produk Helix Heal. Hal ini mencakup analisis pasar, penetapan harga, dan proyeksi keuangan.
• Pemasaran dan promosi: mereka juga berperan aktif dalam pemasaran dan promosi produk Helix Heal. Dia membantu tim dalam membuat materi promosi, menjalin komunikasi dengan calon konsumen, dan membangun brand awareness.
• Manajemen keuangan: bertanggung jawab atas manajemen keuangan proyek Helix Heal. Semua pengeluaran dan pendapatan tercatat dengan baik dan digunakan secara efektif.
Kontribusi Rizka dan Diadora sangatlah penting dalam keberhasilan tim Helix Heal. Kemampuannya di bidang akuntansi, bisnis, dan komunikasi membantu tim dalam mengembangkan produk yang inovatif dan marketable.