(FEB NEWS) Berbekal kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) menciptakan produk penghilang bau dan antibakteri dari bahan alami seperti tongkol jagung dan ampas kopi. Melalui kolaborasi yang sinergis, Andini Maulidiyah Rachma (Ekonomi Pembangunan 2022), Sofia Naisa Hidayat (Akuntansi 2022), Misfa Shafwah Zahidah (Akuntansi 2022), Amelia Safira Putri Vaturrachma (Farmasi 2022), dan Mochammad Fahd Ali Hillaby (Teknologi Sains Data 2022) berhasil mengembangkan inovasi ini.
Kelima mahasiswa tersebut mengajukan proposal yang berjudul ODORE: Inovasi Produk Biodegradable Penghilang Bau dan Antibakteri Berbasis Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays) dan Ampas Kopi (Coffea sp) dan telah berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemdikbud RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) di bawah bimbingan Bapak Angga Erlando, S.E., M.Ec.Dev., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR.
Misfa Shafwah Zahidah, selaku ketua tim, memaparkan bahwa inovasi menarik dari ODORE terletak pada penggunaan limbah tongkol jagung dan ampas kopi sebagai bahan utama. Alasan pemilihan bahan baku ini adalah karena melimpahnya hasil tani jagung, sementara limbah tongkol jagung masih belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Sama halnya dengan ampas kopi yang seringkali dibuang begitu saja. Ampas kopi ini mereka peroleh dari berbagai Coffe shop di Kota Surabaya.
"Limbah-limbah tongkol jagung dan ampas kopi seharusnya masih bisa kita olah menjadi produk bernilai jual tinggi, karena jika dibuang begitu saja atau dibakar dapat menimbulkan polusi,” tutur Misfa.
Saat ini, ODORE menjadi inovasi pertama produk penghilang bau dan antibakteri dari bahan limbah organik di Indonesia. ODORE diformulasikan secara khusus untuk menghilangkan bakteri penyebab bau dengan memanfaatkan sifat higroskopis dari tongkol jagung yang dapat menyerap kelembaban serta menambahkan pewangi alami dari ampas kopi dengan kandungan senyawa kimianya yang memiliki aktivitas antibakteri.
Produk ini hadir dalam bentuk butiran yang dikemas dalam kantong berpori, memberikan ciri khas tersendiri di pasaran. Dengan inovasi ini, tim ODORE tidak hanya menawarkan solusi praktis untuk masalah bau dan lembab, tetapi juga mendemonstrasikan potensi limbah organik dalam menciptakan produk bernilai tinggi yang ramah lingkungan.
ODORE ditawarkan dengan image produk yang unik, praktis, dan mudah digunakan sehingga menjadi produk unggulan di jajaran produk pewangi multiguna. ODORE dapat diletakkan pada tempat-tempat yang berpotensi lembab dan menimbulkan bau seperti sepatu, lemari pakaian, container box, dan lain sebagainya. Selain itu, ODORE dapat digunakan berulang kali dengan dijemur atau dikeringkan ketika mencapai batas maksimum penggunaan.
Tidak berhenti disitu, Misfa juga mengungkapkan bahwa ODORE menggunakan kemasan yang ramah lingkungan, dirancang dari serutan kayu sehingga mudah terurai. Kemasan biodegradable ini dipilih karena bahan-bahannya diformulasikan untuk dapat diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup, sehingga tidak mencemari lingkungan.
"ODORE merupakan usaha yang menguntungkan dari segi ekonomi dan inovasi karena mampu memanfaatkan limbah organik menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomis. Dengan ODORE, kami berharap bisa ikut andil berkontribusi untuk implementasi SDGs Tujuan 12 sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan," pungkas Misfa.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman instagram @odore.id