Wakil Dekan FEB bidang kerja sama, Dr. Nisful Laila, SE, M.Com melakukan pertemuan strategis bersama delegasi asal Aachen University, Jerman, Selasa (26/3/2019), di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia. (Foto: Binti Q. Masruroh)
UNAIR NEWS – Pameran pendidikan terbesar se Asia-Pasifik yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi kesempatan emas bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga untuk menjaring sebanyak-banyaknya mitra.
FEB UNAIR setidaknya telah melakukan pertemuan strategis dengan sebanyak 22 mitra asing dalam pameran pendidikan bertajuk Asia-Pacific Association for International Education Conference and Exhibition (APAIE) 2019 yang berlangsung sejak Selasa hingga Kamis (26-28/3/2019). Pameran itu bertempat di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia.
Sebanyak 22 mitra asing itu antara lain Fontys University, The Hague University, Saxion University, Windesheim University, The University of Amsterdam, Belanda; FH Aachen University, Jerman; Universiti Teknologi Malaysia, International Islamic University Malaysia, Universiti Sultan Zainal Abidin, Polytechnic and Community College, Malaysia; Istanbul Şehir University, Turki; Universitas Versailles Saint-Quentin-en-Yvelines, Perancis.
Asia University, National Taiwan Normal University, National Yang-Ming University, National Central University, Taiwan; Nagasaki University, Jepang; Myongji University, Yonsei University, Korea; Chulalongkorn University, Thammasat University, Thailand; dan St. Paul University Philippines.
Dari sekian banyak pertemuan strategis itu, di antaranya ada yang sudah pernah dan sedang bekerjasama dengan FEB UNAIR, dan ada pula yang sama sekali baru.
Dengan mitra baru, rata-rata kerja sama dalam bentuk program di FEB bernama International Program. Program itu mengarah pada mobility staff dan student, berupa outbound dan inbound, serta part time dan full time.
Hari pertama pameran pada Selasa (26/3/2019) misalnya, tim FEB telah melakukan pertemuan strategis dengan sebanyak 10 mitra perguruan tinggi asing. Dua di antaranya langsung bersepakat untuk penandatanganan memorandum of understanding (MoU). Dua perguruan tinggi itu adalah Amsterdam University dan The Hague University.
“Ada dua universitas yang sudah penyerahan MoU. Yaitu dengan Amsterdam University dan The Hague University. Itu baru. Belum ada sebelumnya (kerja sama, Red),” ujar Wakil Dekan FEB bidang kerja sama, Dr. Nisful Laila, SE, M.Com.
Sementara itu, lanjut Nisful, pertemuan dengan mitra lama yang sudah pernah atau sedang bekerjasama dilakukan evaluasi dan pembicaraan kemungkinan kerjasama lanjutan.
“Dengan universitas lain ada yang kita evaluasi, sampai sejauh mana kerjasamanya. Seperti dengan Saxion University. Ada double degree dengan dia,” terang Nisful. “Intinya, kita memantau yang sudah ada dan memulai yang baru,” tambahnya.
Sampai tahun 2019 ini, kerjasama FEB UNAIR dengan mitra asing jumlahnya cukup tinggi. Targetnya, ada kerja sama dengan lima benua. Hingga kini, lanjut Nisful, jika ditotal ada puluhan perguruan tinggi dari 20 negara yang telah bekerjasama dengan FEB. Perguruan tinggi itu berasal dari benua Asia, Australia, Eropa, dan Afrika.
“Setelah bulan lalu kami ke Jepang, tahun ini harapannya ada kerjasama dengan Amerika,” terang Nisful.
Melalui keikutsertaan dalam APAIE ini, Nisful berharap FEB UNAIR semakin banyak menjaring kerjasama dengan mitra dari perguruan tinggi asing. Sehingga, jejaring UNAIR dengan masyarakat global semakin luas.
“Ini adalah acara besar, hampir 2000 delegasi hadir. Mereka punya kepentingan yang sama. Kalau kita bisa manfaatkan dengan baik, maka kita bisa mengambil keuntungan,” terang Nisful. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh