(PENGMAS MAHASISWA FEB UNAIR – NEWS) Senin, 10 Februari 2025, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) yakni kelompok 5 yang beranggotakan Hendri Fuat Alfian, Ellena Sasmita Prananta, dan Delia Eca Fitria kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui Program Pengabdian Masyarakat Peduli UMK Ponorogo.

Program yang berlangsung pada tanggal 3 – 26 Januari 2025 ini merupakan kolaborasi FEB UNAIR dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Ponorogo agar lebih profesional dan berkembang dalam pasar yang kompetitif.

Tantangan UMK Ponorogo dan Urgensi Pendampingan

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 554 Januari di lapangan, mahasiswa menemukan berbagai tantangan yang masih dihadapi oleh UMK Ponorogo dalam mengembangkan usaha mereka. Beberapa kendala utama meliputi:

  • Legalitas Usaha yang Belum Jelas – Banyak pelaku UMK yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), yang menyebabkan keterbatasan akses terhadap permodalan dan pasar yang lebih luas.
    • Branding dan Kemasan Kurang Menarik – Produk yang berkualitas sering kali kurang diminati pasar karena desain kemasan yang masih sederhana.
    • Minimnya Pemanfaatan Digital Marketing dan Mitra Pemasaran – Sebagian besar UMK masih bergantung pada pemasaran konvensional dalam lingkup kecil dan belum optimal dalam memanfaatkan platform digital seperti media sosial dan marketplace.
    • Ketidakstabilan Pasokan Bahan Baku – Beberapa pelaku usaha mengalami kendala dalam memperoleh bahan baku yang berkualitas dan berharga stabil, sehingga berdampak pada kelangsungan produksi mereka.

Baca juga:
Mahasiswa FEB UNAIR Bersama KPPU Kanwil IV Berdayakan UMK Ponorogo

Pendampingan Konkret bagi UMK

Dalam upaya memberikan solusi nyata bagi UMK di Ponorogo, mahasiswa FEB UNAIR menjalankan berbagai program pendampingan, di antaranya:
• Membantu pembuatan legalitas usaha, termasuk pendaftaran NIB dan sosialisasi pentingnya izin usaha.
• Mendesain ulang logo serta stiker kemasan untuk meningkatkan daya tarik produk di pasar.
• Memberikan pelatihan digital marketing, terutama optimalisasi penggunaan WhatsApp Business untuk meningkatkan penjualan.
• Menjalin kemitraan dengan pemasok bahan baku dan jaringan pemasaran agar UMK dapat mengakses bahan baku berkualitas serta memperluas jangkauan pasar mereka.

Dampak Nyata bagi UMK

Salah satu UMK yang merasakan manfaat program ini adalah Rumah Harapan Mulya, yang memproduksi batik ciprat dan keset kain perca yang dibuat oleh masyarakat penyandang disabilitas Tuna Grahita. Sebelum mendapatkan pendampingan, usaha ini hanya beroperasi berdasarkan pesanan tanpa mitra pemasaran tetap. Melalui program ini, mahasiswa berhasil menghubungkan Rumah Harapan Mulya dengan Rumah Batik Soemowarso, yang kini menyediakan ruang galeri khusus bagi Batik Ciprat Karangpatihan. Selain itu, mahasiswa juga membantu menemukan pemasok bahan baku kain perca yang lebih stabil untuk mendukung keberlanjutan produksi mereka.

UMK lain, seperti Keripik Tempe Arum, Azka Thoreng, dan Ceriping Pisang Mekar Sari, juga merasakan dampak positif dari pendampingan ini. Pelatihan digital marketing yang mereka terima telah meningkatkan pemahaman mereka dalam mengoptimalkan WhatsApp Business sebagai alat pemasaran. Sementara itu, Azka Thoreng berhasil mendapatkan mitra pemasok tepung gaplek, yang memungkinkan mereka meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan.

Dalam rangka memperluas pasar UMK, mahasiswa FEB UNAIR juga menginisiasi program pencarian mitra pemasaran. Hasilnya, empat mitra baru berhasil digandeng untuk memasarkan produk UMK, yaitu Surya Mart Slahung, Surya Mart Nailan, Surya Mart Banggel, dan Bintang Swalayan Banggel.

Baca juga:
Mahasiswa FEB UNAIR Kolaborasi dengan KPPU Tingkatkan UMK Ponorogo

Keberlanjutan Program

Pendampingan ini tidak berhenti pada fase program saja. Mahasiswa FEB UNAIR memastikan bahwa inisiatif yang telah diterapkan dapat terus berjalan dengan prinsip keberlanjutan. Upaya ini diharapkan dapat membantu UMK Ponorogo terus menggali potensinya dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal, serta menciptakan lingkungan persaingan usaha yang sehat dan berkelanjutan.

Melalui program ini, mahasiswa FEB UNAIR tidak hanya mendapatkan pengalaman nyata dalam pemberdayaan ekonomi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan dampak sosial yang lebih luas. Ke depan, kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan terus diperkuat agar lebih banyak UMK yang dapat merasakan manfaat dari program serupa.