(FEB NEWS) FEB UNAIR sukses menggelar Seminar Nasional "Perkembangan dan Strategi Perundingan Perdagangan Internasional Indonesia" bekerjasama dengan Direktorat Jendral Perundingan Perdagangan Internasional – Kementerian Perdagangan dari Aula Fadjar Notonagoto, Lt. 2 FEB UNAIR dan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga praktisi yang tertarik memperdalam isu perdagangan internasional, (4/10/2024).
Dekan FEB UNAIR, Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak., CMA., CA, membuka seminar dengan menekankan pentingnya memahami strategi perdagangan internasional Indonesia, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Beliau menekankan bahwa kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan kebijakan ekonomi yang efektif dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam perundingan perdagangan internasional.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Djatmiko Bris Witjaksono, S.E., MSIE, selaku Keynote Speaker, membahas perkembangan dan strategi yang diambil Indonesia dalam perundingan perdagangan internasional. Indonesia terlibat aktif dalam perundingan multilateral, regional, dan bilateral dengan tujuan meningkatkan ekspor dan memberikan insentif kepada pelaku ekonomi domestik. Indonesia juga berupaya menyeimbangkan hubungan dengan pasar tradisional seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang, serta memperluas akses ke pasar non-tradisional di Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.
Panelis lainnya, Dr. Unggul Heriqbaldi dari FEB UNAIR, menyoroti bahwa Indonesia telah beralih dari ekonomi berbasis sumber daya alam menuju rantai nilai global. Tantangan utama yang dihadapi termasuk ketegangan geopolitik dan regulasi lingkungan, seperti mekanisme penyesuaian karbon Uni Eropa. Indonesia perlu memperluas pasar perdagangan, melakukan hilirisasi industri, dan beradaptasi dengan standar keberlanjutan global untuk mempertahankan daya saing.
Dr. Phill. Siti Rokhmawati Susanto, S.IP., MIR., dari FISIP UNAIR, menekankan pentingnya diplomasi ekonomi dalam negosiasi perdagangan global. Ia juga menggarisbawahi perlunya meningkatkan keterlibatan pelaku perdagangan dalam diplomasi ekonomi, serta pentingnya mempercepat perundingan FTA dengan negara-negara prioritas. Sementara itu, Dr. Intan Soeparna, S.H., M.Hum., dari Fakultas Hukum UNAIR, menyoroti aspek regulasi hukum yang menjadi tantangan dalam implementasi perjanjian perdagangan internasional.
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab yang dipandu oleh Akhmad Jayadi, SE., M.Ec.Dev., dari Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR, membuka kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi mengenai tantangan dan peluang Indonesia dalam perundingan perdagangan internasional. Acara ini ditutup dengan talkshow eksklusif yang disiarkan melalui e-radio FEB UNAIR dan Spotify, di mana Djatmiko Bris Witjaksono bersama dua mahasiswa Duta FEB UNAIR berbicara mengenai bagaimana generasi muda dapat berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia melalui perdagangan internasional.