Jakarta - Universitas Airlangga (Unair) mengenalkan program studi (prodi) ekonomi pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Prodi ini memiliki banyak keunggulan, salah satunya lulusan yang mudah memperoleh pekerjaan.
Menurut Ketua Departemen Ilmu Ekonomi UNAIR, Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD, kurikulum prodi tersebut berorientasi tenaga kerja. Hasilnya, lulusan prodi ini lebih siap dalam menapaki karir profesional.
"Kalau lulusan kita dapat bekerja dimana saja, itu karena kurikulum kita sudah applied. Ilmu yang kami berikan kepada mahasiswa sudah bisa digunakan di pasar kerja," ucapnya dalam laman resmi UNAIR dikutip Senin,(28/3/2022).
Lulusan prodi ekonomi pembangunan UNAIR telah tersebar di institusi pemerintahan, swasta, dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam serta luar negeri. Misalnya Bank Indonesia (BI), Kemenkeu, hingga world bank.
Alumninya juga ada yang berkarir sebagai akademisi dan praktisi industri. Saat ini prodi ekonomi pembangunan Unair masuk dalam peringkat 600 terbaik di dunia versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) by Subject.
Prodi ekonomi pembangunan FEB Unair berdiri sejak 1961. Di prodi ini, kemampuan mahasiswa dalam mempelajari teori dan alat analisis untuk mengkaji berbagai permasalahan sosial serta ekonomi terus diasah. Lulusannya diharapkan dapat memberi solusi nyata dalam pembangunan.
Salah satu alumni prodi ekonomi pembangunan FEB Unair Muhammad Daffa menyatakan, dia sangat menikmati proses belajar saat kuliah. Hal ini dikarenakan materi yang menarik dan kualitas kompetensi dosen.
"Secara kapabilitas mengajar, dosen-dosennya juga sudah tidak diragukan lagi. Semua enak banget, sangat bervariatif personalitynya dan cara mengajarnya," ujar praktisi BI ini.
Daffa yang menyelesaikan pendidikan SMA jurusan IPA, awalnya memang tak mengerti pembelajaran di prodi ekonomi pembangunan. Namun seiring waktu dengan dukungan sarana dan dosen berkualitas, Daffa bisa paham dan menyelesaikan kuliahnya dengan baik.