UNAIR NEWS – Menjelang akhir tahun 2020, Rektor Universitas Airlangga kembali melantik pimpinan baru di tingkat fakultas dengan melantik dekan baru. Prof. Dr. Dian Agustia SE., M.Si., Ak. resmi dilantik menjadi dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) 2020-2025.
Prof. Dian menuturkan bahwa pandemi Covid-19 menjadi pemicu perubahan besar yang terjadi di dunia. Hal ini menyebabkan seluruh sektor menjadi terpengaruh dan terdampak, termasuk sektor pendidikan di perguruan tinggi. Terhitung sejak bulan Maret 2020 lalu, Perguruan Tinggi, khususnya di FEB UNAIR terkena dampak pandemi secara langsung.
“Pendidikan tinggi harus melakukan penyesuaian untuk semua aktivitas di perguruan tinggi. Proses belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun dilakukan secara daring,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, maka seluruh pembelajaran di FEB UNAIR dilakukan secara daring dengan menerapkan sistem e-learning. Hal itu juga sesuai dengan arahan Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
“Karena pada semester gasal ini semua sistem pembelajaran dilakukan secara daring, maka semua sivitas akademika di FEB UNAIR harus melakukan perubahan,” tuturnya.
Dari sisi tenaga kependidikan, FEB UNAIR telah meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dengan cara melaksanakan atau mengimplementasikan teknologi sistem informasi. Dengan demikian, proses pembelajaran daring yang ada di FEB UNAIR bisa didukung oleh tenaga kependidikan yang sudah mulai menerapkan teknologi informasi
“Mahasiswa pun tidak boleh berhenti aktivitas belajar mengajar di FEB UNAIR. Selain mereka berkuliah, mereka juga tetap harus melakukan aktivitas kemahasiswaan,” tambahnya.
Untuk Aktivitas kemahasiswaan, FEB UNAIR telah menyediakan sarana pendukung dengan menyediakan sarana media online. Sarana tersebut disiapkan dari institusi untuk efektifitas pelaksanaan kemahasiswaan.
“Untuk para dosen, efektivitas pelaksanaan e-learning juga akan ditingkatkan agar bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan di semester berikutnya kita bisa lebih meningkatkan efektivitas dari pelaksanaan e-learning ini,” jelasnya.
Dalam rangka mewujudkan Smart university di bidang pendidikan, hal pertama yang dilakukan oleh FEB UNAIR adalah meningkatkan smart education for millenial people. Dengan revolusi industri dan perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pandemi, keterampilan yang dibutuhkan di masa mendatang pun berubah. Lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu memiliki kemampuan di dalam pemecahan masalah.
Selain itu, lulusan perguruan tinggi juga harus memiliki social skill dan process skill. Social skill berhubungan dengan bagaimana lulusan mampu bernegosiasi berkomunikasi dan berkoordinasi di dunia kerja dibutuhkan. Sedangkan process skill berhubungan dengan pemikiran-pemikiran lulusan untuk memberikan sumbangsih kepada dunia nyata.
Lebih lanjut, Prof Dian menjelaskan bahwa pada masa sekarang, literasi yang berhubungan dengan teknologi manusia dan komputer sangat dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan perguruan tinggi juga harus mulai merubah reorientasi kurikulum.
“Kurikulum perguruan tinggi harus menyesuaikan dengan tuntutan dari perubahan lingkungan. FEB UNAIR akan mengadakan reorientasi kurikulum. Efektivitas e-learning juga akan ditingkatkan,” tutupnya. (*)
Penulis : Sandi Prabowo
Editor : Khefti Al Mawalia