Saat menempuh program double degree, saya memilih topik skripsi bertema “Internet of Things (IoT)” yang bertujuan untuk menawarkan practical advice kepada suatu perusahaan mengenai cara menginovasi dan meningkatkan operasi bisnis atau bisnis model menggunakan IoT. Saya tertarik untuk mengambil fokus pada aplikasi teknologi digital twin di salah satu perusahaan di Indonesia, mengingat masih sedikitnya perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sudah menerapkan teknologi ini, meski terdapat banyak pilihan provider Digital Twin yang tersedia. Oleh karena itu, skripsi saya bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai digital twin options (informasi mengenai opsi, implementasi proses, manfaat, dan tantangan) kepada salah satu divisi perusahaan manufaktur di Indonesia yaitu divisi jasa pelayanan pabrik PT. Pupuk Kaltim. Sehingga nantinya divisi perusahaan tersebut dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses manufakturnya.
Penulisan skripsi disana memakan waktu 6 bulan atau 3 quarter yang terdiri dari 3 tahap penilaian, pendahuluan, keseluruhan skripsi, dan sidang. Selama proses tersebut, para mahasiswa mendapatkan bimbingan dari 2 supervisor dan 1 company coach. Saat itu saya mendapat kesempatan ujian sidang secara online melalui zoom di student housing dikarenakan COVID-19. Ketua prodi akuntansi, Bapak Iman Harymawan, Ph.D. sebagai perwakilan dari UNAIR juga turut hadir sebagai penguji. Setelah sidang usai, saya menyempatkan untuk berswa-foto bersama teman-teman Indonesia dari Universitas lain yang mendapatkan jadwal sidang yang sama pada hari itu.
Setelah memenuhi semua SKS yang telah disyaratkan, saya dikukuhkan sebagai alumnus program studi International Finance and Accounting Program (IFAS-SDP) SAXION University pada tanggal 15 July 2020. Wisuda kala itu dilaksanakan secara offline di kampus dengan konsep red-carpet (biasanya dirayakan dengan garden party di salah satu restoran) namun tetap menerapkan protocol kesehatan. Orang tua saya tidak bisa hadir mendampingi dikarenakan keterbatasan pada saat pandemi, namun saya bersyukur masih bisa merayakan momen bahagia ini bersama teman-teman pelajar yang berasal dari Indonesia.
Sekembalinya studi dari Belanda, saya berencana untuk mengambil wisuda di UNAIR pada bulan Desember 2020. Di UNAIR sendiri saya telah menyelesaikan syarat untuk bisa lulus sebagai mahasiswa prodi akuntansi, 144 sks termasuk juga skripsi yang dikerjakan selama program double degree, dengan perolehan IPK 3,74. Saya berterima kasih kepada FEB Unair yang telah memberikan kesempatan, fasilitas, dan bimbingan kepada mahasiswanya untuk mengikuti program-program internasional, termasuk program double degree ini. (obm)