Dampak ekonomi yang di rasakan oleh saudara-suadara sebangsa kita Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April 2020, tercatat sebanyak 84.926 perusahaan telah merumahkan para pekerjanya. 1.546.208 pekerja dan buruh kehilangan pekerjaan, dari sektor informal 31.444 perusahaan yang harus merumahkan karyawan, dengan jumlah pekerja terkena PHK mencapai 538.385 orang.
Hampir 2 juta orang kehilangan pekerjaan, kehilangan mata pencaharian, kehilangan kemampuan beli. Ada resiko yang menghantui anak istri mereka, "Ayah kita makan apa hari ini?”. Cerita lain pun juga banyak dipertontonkan, para tenaga medis gugur dalam menjalankan amanahnya.
Virus ini telah menyebabkan kekacauan ,ketakutan dimana mana menyerang teman-teman anda, keluarga anda, tua, muda, anak-anak, paruh baya, laki-laki, perempuan, si kaya, si miskin, pemimpin, rakyat, dia tidak mengenal batas geografi, demografi apapun itu yang menjadi batasan sosial yang diciptakan manusia.
Ibu pertiwi sedang bersusah hati, meskipun demikian, lihatlah ada banyak cinta yang tumbuh, masyarakat berbagi makan, menyumbang alat pelindung bagi tenaga medis, para ahli agama berdoa untuk keselamatan bangsa. Lihat dunia sedang bersatu, bahu membahu dalam mengatasi bencana wabah.
Wahai Indonesiaku saat nya kita bangkit, kita bisa karena Bersama. Saatnya kita berangkulan menyuarakan cinta, menyuarakan keberanian, bahu membahu demi sesama. Indonesia Bangkit, Indonesia Bisa, Kita bisa.
Sebagai respon terhadap penyebaran COVID-19 di Indonesia, Mahasiswa Universitas Airlangga angkatan 53 akhir pekan berupaya menggalang pengumpulan dana publik untuk mencegah penyebaran virus dan melindungi masyarakat, dengan detail sebagai berikut:
- Pemberian bantuan terhadap UMKM terdampak berupa bembelian dagangannya untuk dibagikan langsung, masker dan hygine kit yang diperlukan.
- Pemberian bantuan berupa APD dan masker untuk tenaga medis yang sedang berjuang digaris terdepan.