Kembali, pada Rabu, 11 Maret 2020, Program Studi S2 – Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair), dibawah kepemimpinan Dr. Wisnu Wibowo (Koordinator Program Studi Magister Ilmu Ekonomi), menggelar Kuliah Umum bertemakan “E-COMMERCE DI INDONESIA : Perkembangan dan Peranannya Dalam Perekonomian”, yang dibawakan oleh Dr. H. Soekarwo (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Periode 2019-2024), di Aula Fadjar Notonagoro, lantai 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Kuliah Umum Pakdhe Karwo : “E-COMMERCE DI INDONESIA : Perkembangan dan Peranannya Dalam Perekonomian”
Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang cukup besar serta menjanjikan, khususnya di sektor e-commerce dan berpeluang menjadi yang terbesar di Asia. Sebagamana dikemukakan oleh Joko Widodo dalam Deklarasi tahun 2016 bahwa : Indonesia sebagai
“The Digital Energy of Asia”.
Riset yang dilakukan oleh McKinsey menyebutkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$ 150 miliar, atau sekitar Rp 2.040 triliun serta berkontribusi 10% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2025 mendatang.
Dalam Kuliahnya, Dr. H. Soekarwo (atau yang sering disapa dengan Pakdhe Karwo), mengemukakan bahwa saat ini perkembangan e-commerce di Indonesia mempunyai potensi berkembang yang sangat pesat, namun masih belum terlalu besar. Hal ini bisa dilihat dari hasil Survei Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa (Survei e-commerce dilakukan dengan sampel 3.504 Blok sensus tersebar di 101 Kab/Kota di seluruh provinsi di Indonesia) didapatkan hasih 15,08% usaha e-commerce dan 84,92% usaha tanpa e-commerce, ini artinya masih belum terlalu besar, namun tetap perlu kewaspadaan, jangan sampai kita keasikan menikmati efisiensi yang diakibatkan melalui e-commerce, tetapi kita melupakan aspek penting lainnya, seperti apakah, dengan e-commerce ini akan bisa membawa kita kepada keunggulan secara ekonomi dalam jangka panjang?. Yang mana menurut Dr. Wisnu Wibowo, selaku pemandu acara/moderator bahwa “e-commerce yang maju tanpa disertai dengan penguatan di sektor industri, akan mengakibatkan kita banyak kehilangan potensi kemajuan di masa yang akan datang”.
Dari kanan ke kiri : Dr. Wisnu Wibowo – Koordinator Program Studi S2-IE FEB Unair (sekaligus Moderator acara Kuliah Tamu); Dr. H. Soekarwo - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Periode 2019-2024.
Kemudian dampak negatif lain dari bisnis e-commerce yang perlu diwaspadai menurut Dr. Wisnu Wibowo adalah, apakah Bisnis berbasis online tersebut akan berisiko menambah jumlah pengangguran di Indonesia, karena “kita perlu mengkaji juga apakah dengan adanya e-commerce tersebut, orang yang mendapatkan pekerjaan akan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang yang harus tersingkir dari lapangan pekerjaan akibat dari munculnya e-commerce. Sehingga perkembangan e-commerce yang tidak diimbangi dengan penciptaan kesempatan kerja melalui pengutan perkembangan industri yg kita perbuat, maka yang terjadi ke depannya justru kesempatan kerja akan menjadi berkurang”.
Dalam paparannya Pakdhe Karwo, menerangkan bahwa memang di era digital ini, negara (mau tidak mau) harus beradaptasi agar tetap berdaya saing (kompetitif), mendorong transisi dari ekonomi tradisional ke ekonomi digital dengan industri 4.0, karena sebagaimana Survei World Economic Forum mencatat bahwa daya saing investasi Indonesia tahun 2019 turun ke posisi 50 dari peringkat 45 pada tahun 2018, dimana Penurunan itu terutama disebabkan oleh lambatnya penerapan teknologi. Sehingga menurut Pakdhe Karwo “itu sangat berbahaya, karena kalau sampai terlambat diposisi itu, maka perusahaan perusahaan yang di milikinya, juga akan mati”.
Dan menurut Pakdhe Karwo upaya untuk memperkuat UMKM di Tengah Dinamika Global, juga menjadi sangat penting dimana “kuncinya untuk keberhasilannya adalah kolaborasi antara produksi, pasar dan pembiayaan, harus bagus”, untuk memperkuat komitmen membangun pertumbuhan inklusif berbasis UMKM. Dimana pertumbuhannya harus mampu menurunkan kemiskinan, menurunkan ketimpangan distribusi pendapatan, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Berkaitan dengan UMKM, diakhir sesi sebelum tanya jawab, Dr. Wisnu Wibowo, juga menyampaikan kekuwatirannya sekaligus permohonannya agar disampaikan kepada semua pelaku usaha UMKM, bahwa “Tidak semua komoditas sebenarnya bisa di e-commerce-kan, seperti misalnya, untuk Program UMKM yang merupakan ciri khas dari suatu daerah, sebenarnya tidak cocok untuk di e-commerce kan, karena begitu produk tersebut di e-commerce kan, maka dalam tempo sekian bulan barang itu akan terduplikasi dengan biaya produksi yang jauh lebih murah, dan icon kita akan hilang dari pasar”.
Depan dari kanan ke kiri (2-3-4 & 6) : Dr. Rudi Purwono – Wakil Dekan I FEB Unair; Dr. H. Soekarwo - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Periode 2019-2024; Prof. Dr. Dian Agustia, SE., MSc., Ak., CMA., CA. – Dekan FEB Unair; Dr. Wisnu Wibowo – KPS Prodi S2-IE FEB Unair
Semoga kuliah umum yang dihadiri oleh sekitar 375 mahasiswa dari Program Sarjana, Program Magister dan Program Doktoral Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, bisa memberikan pencerahan dan membuka pandangan kita anak bangsa, Satria Airlangga, bagaimana kita harus bersikap di tengah peluang, tantangan sekaligus membangun kewaspadaan akan kemajuan teknologi di era global bagi perekonomian bangsa.(iwl)
FEB SATU
UNAIR HEBAT
#KuliahUmumPakdheKarwo@FEBUnair
#KuliahUmumS2IEFEBUnair
#S2IEFEBUnair