Title: PENGARUH KEGIATAN EKONOMI SEKTORAL TERHADAP INVESTASI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA SERTA DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT DI KOTA BATAM
Authors: ASMAN ABNUR
Item Type : Thesis (Thesis)
Affiliations: Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia
Publisher: Universitas Airlangga
Abstract
Keberlangsungan pembangunan di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh kegiatan investasi yang ditanamkan di wilayah yang bersangkutan. Untuk mewujudkan kegiatan investasi tersebut, suatu wilayah selain dengan mengandalkan potensi modal yang ada secara internal juga harus mengupayakan aliran masuk modal dari luar untuk kegiatan investasi. Terjadinya aliran modal masuk, menuntut adanya daya tarik investasi pada sektor-sektor ekonomi yang ada dalam wilayah yang bersangkutan. Selain itu, diharapkannya kegiatan ekonomi sektoral yang berkembang juga mampu dapat mengeneralisasi surplus modal yang dibutuhkan bagi kegiatan investasi lanjutan di wilayah yang bersangkutan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kasus Kota Batam dari sektor-sektor ekonomi yang ada, yang berpengaruh secara signifikan terhadap kegiatan investasi adalah sektor industri, sektor bangunan dan sektor transportasi. Sedangkan sektor keuangan dan sektor perdagangan ternyata tidak signifikan berpengaruh terhadap kegiatan investasi yang dilakukan di Kota Batam.Berpengaruhnya sektor industri, adalah mengingat dominannya sektor ini sebagai penggerak ekonomi di Kota Batam. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil kajian yang dilakukan oleh Bappeko Batam dengan menggunakan analisis LQ dan Indeks Wilkinson, dimana menunjukkan sektor industri adalah merupakan sektor basis yang paling dominan serta merupakan spesialisasi perekonomian Kota Batam.Sedangkan untuk sektor bangunan dan sektor transportasi, meskipun berpengaruh signifikan terhadap investasi, namun bersifat negatif yang menunjukkan hubungan yang bersifat trade-off antara investasi dengan kedua sektor ini. Untuk sektor bangunan, negatifnya sifat hubungan perkembangan sektor ini terhadap investasi diperkirakan disebabkan karena lambatnya sektor ini dalam memberikan hasil atau keuntungan bagi investor. Selain itu, mengingat terbatasnya konsumen sektor ini, telah menjadi konstrain percepatan perputaran modal di sektor ini. Sedangkan untuk sektor transportasi, hubungan negatif antara sektor ini dengan investasi menunjukkan bahwa perkembangan sektor ini di Kota Batam relatif belum terintegrasi secara optimal dengan sektor-sektor lainnya. Pada jenis transportasi darat, perkembangan yang tinggi dan tak terkendali pada sektor ini justru dapat menimbulkan problem kongesti, yang akan meningkatkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh perekonomian wilayah dan juga menyebabkan turunnya daya tarik.Adapun sektor lainnya, yaitu sektor keuangan dan sektor perdagangan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap investasi di Kota Batam. Tidak signifikan pengaruh kedua sektor ini adalah diperkirakan disebabkan oleh relatif besarnya nilai tambah perekonomian yang dihasilkan oleh Kota Batam yang terbang keluar, serta relatif tingginya ketergantungan Kota Batam terhadap pasokan modal dari luar Batam. Selain itu juga, relatif rendahnya tingkat tabungan masyarakat dibandingkan dengan kebutuhan investasi yang berkembang, menyebabkan Kota Batam semakin tergantung terhadap modal di luar Batam.Hasil penelitian ini juga menujukkan bahwa investasi di Kota Batam tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Batam. Tidak berpengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja diperkirakan disebabkan karena kegiatan investasi yang dilakukan di Kota Batam pada sebagian besar sektor-sektor ekonomi (seperti industri, pariwisata, pengangkutan dan lainnya) adalah bersifat padat modal. Pengaruh penyerapan tenaga kerja terhadap pembentukan nilai tambah dan distribusi pendapatan adalah signifikan. Ini dapat dipahami mengingat bahwa peningkatan penyerapan tenaga kerja berarti peningkatan pendapatan agregat wilayah yang kemudian akan meningkatkan pembentukan nilai tambah dalam wilayah yang bersangkutan. Selain itu, peningkatan penyerapan tenaga kerja juga akan mengurangi jumlah pengangguran yang berarti semakin lebih banyak anggota masyarakat yang menerima pendapatan yang diterima oleh perekonomian suatu wilayah.
Keywords: Balanced Growth is better than Balanced Development
Sources: http://repository.unair.ac.id/35465/