Title: KEPUTUSAN VOLUNTARY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK : Studi Perbandingan tentang Pembuatan Voluntary Disclosure pada Perusahaan Rokok PT. H.M. Sampoerna Tbk, PT. Gudang Garam Tbk. dan P.T. BAT Indonesia Tbk dalam mendapatkan Public Trust

Authors: L. Tri Lestari

Affiliations: Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga Surabaya

Publisher: Universitas Airlangga

Abstract

Disclosure adalah laporan keuangan yang merupakan produk akhir akuntansi selain sebagai media utama penyampaian informasi oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan atau public, juga berisi kondisi keuangan perusahaan dan informasi-informasi lain, yang dirnanfaatkan untuk dikomunikasikan kepada pemegang saham, kreditur, stockholder, salon stockholder dan pihak lain yang berkepentingan.

Pengungkapan (disclosure) laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : (1). Pengungkapan yang diwajibkan (mandatory disclosure) dan (2). Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengambilan keputusan pihak manajemen perusahaan dalam pembuatan Voluntary Disclosure pada 3 (tiga) perusahaan rokok yang telah Go Public di Jawa Timur. Dengan cara mendiskripsikan Voluntary Disclosure pada annual report ketiga perusahaan yang diinformasikan di Bursa Efek Surabaya. kemudiaan diperbandingkan untuk memperoleh kesimpulan umum tentang keputusan pembuatan Voluntary Disclosure.

Hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan analisis terhadap 33 item tentang voluntary disclosure (mengacu pada pendapat Meek, Meek et. al. 1995) dapat disampaikan sebagai berikut: Keputusan pembuatan Voluntary Disclosure pada perusahan yang telah go publik memiliki kerangka yang tidak seragam, dari ketiga kategori informasi yang diteliti, yang meliputi: (I ). Infbrmasi Stratejik, (2). Informasi Non Keuangan dan (3). lnlbrmasi Keuangan. Perbedaan tersebut teriadi tidak terlepas, pemandangan pihak manajemen terhadap .pertanyaan-pertanyaan: (1). Untuk siapa dari pandangan informasi harus diungkapkan? (2) Apa tujuan informasi tersebut? (3) Berapa banyak informasi yang harus diungkapkan?

Dari tipe-tipe informasi yang diungkapkan pada publik, menunjukkan bahwa, tidak semua perusahaan yang telah go public merasa perlu untuk mengungkapkan semua informasi berdasarkan ketiga tipe tersebut kepada publik. Karena dua tipe pertama dianggap sebagai informasi tambahan saja, ada perusahaan tertentu yang memandang informasi tambahan, sehingga tidak harus diungkapkan secara menyeluruh kepada publik. Namun .demikian informasi keuangan, sekalipun minim dari ketiga perusahaan yang diteliti, menganggap penting untuk diungkapkan kepada publik dalam annual report, sebagai kewaiiban perusahaan yang telah go public. Dengan demikian pandangan dari pihak manajemen, sangat menentukan sampai sejauh mana luas voluntary disclosure itu diputuskan Untuk diinformasi kepada publik.

Ada kecenderungan dari ketiga perusahaan yang diteliti, untuk hanya memberikan ungkapan pada publik tentang informasi keuangan, hanya pada informasi keuangan yang telah berlangsung atau informasi yang pasti pada perusahaan. Informasi-informasi yang sifatnya proyeksi atau perkiraan yang akan terjadi sesuai dengan planning atau target perusahaan cenderung tidak diinformasikan kepada publik, rnisalnya: informasi mengenai proyeksi jumlah penjualan tahun berikutnya, Informasi mengenai proyeksi laba penjualan tahun berikutnya dan informasi mengenai proyeksi jumlah aliran kas tahun berikutnya, Karena terlalu riskan bila, perusahaan tidak dapat mencapai target sebagaimana yang telah diinformasikan pada publik.

Begitu pula dengan informasi yang sitatnya peka di mata masyarakat, ketiga perusahaan yang diteliti memilih untuk tidak memberikan informasi kepada publik, misalnya: statemen perusahaan atau uraian mengenai pemberian kesempatan kerja yang sama, tanpa memandang suku, agama dan ras (Sara).

Selain itu, dari ketiga perusahaan yang diteliti. menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan melalui Annual Report (Laporan Keuangan Tahunan) di pasar modal (Bursa Efek Surabaya), menunjukkan bahwa secara umum informasi yang diberikan mencukupi bagi investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan.

Keywords: Voluntary Disclosure, Decision Making, Voluntary Elements, the view of management.

Sources: http://repository.unair.ac.id/184/