Title: ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK GULA PASIR GULAKU DAN GUPALAS DI WILAYAH MADIUN

Authors: DARUL BAKHTIAR

Item Type : Thesis (Thesis)

Affiliations: Program Studi Magister Sains Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia

Publisher: Universitas Airlangga

 

Abstract

Beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri gula pada tahun 2014 mengalami kinerja keuangan yang sangat berat, karena semakin kecilnya margin yang diperoleh akibat harga gula yang semakin jeblok. Menurut Direktorat Pangan Dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional harga gula di pasar dunia dan Indonesia dari tahun ke tahun terlihat bahwa marjin yang diperoleh produsen semakin menurundengan rata-rata 1,22%/tahun (dari 19,04%pada tahun 2008 menjadi 29,96% pada tahun 2011, namun kemudian turun menjadi 11,10% pada tahun 2012). Untuk mengatasi permasalahan harga gula yang dihadapi produsen, maka terjadi transformasi gula pasir dari produk komoditas menjadi produk bermerek. Merek juga dapat menghasilkan pendapatan keuangan bagi perusahaan atau source of financial returns (Keller, 2008),untuk mengatasi semakin tipisnya marjin yang diperoleh produsen.Peran brand equity (ekuitas merek) sangat penting sebagai landasan dalam menentukan langkah dan strategi pemasaran dari suatu produk. Semakin kuat brandequity suatu produk,dalam hal ini produk pasir,semakin kuat pula daya tariknya di matakonsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya akan menghantarkan perusahaan meraih keuntungan yang diharapkan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mempelajari berbagai elemen brand equity (ekuitas merek) produk gula pasir, antara lain : brand awareness, brand association, brandperceived quality, dan brand loyalty dengan membandingkan dua merek produk gula pasir yaitu Gulaku dan Gupalas. Gulaku sebagai first mover advantages yaitu pemain pertama yang masuk ke industri tertentu sering dianggap memiliki peluang pertama untuk membangun pangsa pasar sejak tahun 2002, sedangkan Gupalas adalah produk yang baru saja muncul tahun 2011. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purpossive sampling dengan jumlah responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian sebanyak 100 orang konsumen gula pasir khususnya ibu rumah tangga yang berada di wilayah Madiun. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa uji beda mean melalui uji t dan sebagai konfirmasi melalui uji Manova. Hasil penelitian brand equity menunjukkan bahwa Gulaku memiliki brand equity lebih tinggi dibandingkan Gupalas. Perbedaan tersebut disebabkan karena tiga elemen ekuitas merek meliputi kesadaran merek, asosiasi merek dan loyalitas merek Gulaku jauh lebih tinggi dibandingkan Gupalas. Sedangkan Gupalas hanya bisa mengimbangi Gulaku dalam hal persepsi kualitas saja. Penelitian ini digunakan sebagai masukan produsen Gupalas yaitu PT. Perkebunan Nusantara XI sebagai evaluasi ekuitas merek dari Gupalas meliputi elemen ekuitas merek mana saja yang seharusnya ditingkatkan.

Keywords: Brand Awareness,Brand Association, Percieved Quality and Brand Loyalty

 

Sources: http://repository.unair.ac.id/39350/