Title: PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Author: HARY MINTARYO

Affiliations: Program Magister Sains Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia

Publisher: Universitas Airlangga

 

Abstract

PT. “X” sebagai Industri yang berbasis manufaktur mampu mempertahankan bisnisnya selama 17 tahun. Namun dengan melihat turbulensi Lingkungan Makro yang semakin cepat berubah, tentunya seluruh entitas bisnis harus mampu beradaptasi secara ketat terhadap lingkungannya. Brooking Institut merupakan institusi penelitian di Amerika yang mengatakan bahwa dewasa ini fenomena pengelolaan performansi perusahaan sudah bergeser dari tangible ke intangible asset. Artinya keunggulan bersaing suatu perusahaan sudah mulai bergeser dari yang bersifat tangible ke arah yang bersifat intangible. Bentuk nyata intangible aset di dalam organisasi antara lain adalah adalah “Strategi”. Demikian halnya PT X, dalam melangkahkan bisnisnya strategi menjadi basis acuannya. Dimulai dengan tahap merencanakan, mengeksekusi bahkan memonitor strateginyapun telah dilakukan. Persoalannya adalah apakah metodologi mengeksekusi hingga memonitor strategi tersebut sudah memadai, hal itu menjadi persoalan bagi penulis. Namun perlu diingat, sistem pengukuran performansi PT X saat ini hanya berorientasi pada perspektif Financial Accounting dan sudah memanfaatkan teknologi informasi (IT) secara parsial. Divisi IT yang sudah ada masih belum dirasakan kontribusinya untuk memberikan support kepada divisi-divisi yang lain. Selain itu kinerja dari divisi IT masih belum dapat diukur tingkat keberhasilannya karena tidak adanya sistem pengukuran performansi untuk divisi ini. Metode penelitian yang dilakukan untuk mengukur performansi divisi ini adalah dengan metode balanced scorecard. Data-data yang berkaitan dengan penelitian didapatkan melalui metode wawancara dan kuisioner. Selanjutnya untuk pembobotan dari KPI divisi IT dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Jumlah responden yang diberikan kuisioner adalah sebanyak 3 orang, yang terdiri dari 1 orang Manager, 1 orang Supervisor dan 1 orang staff. Hasil penelitian didapatkan urutan teratas berasal dari perspektif Customer Orientation, maka perusahaan atau divisi IT khususnya, diharapkan dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap masalah pelayanan terhadap pelanggan. Pembenahan yang berkelanjutan akan service desk yang sudah ada, sehingga dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien. Perbaikan akan proses internal dari divisi IT juga perlu dilakukan, dengan membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek akan pengembangan dan perbaikan akan infrastruktur IT dan IS dari perusahaan serta IT governance yang sudah ada. Dan perlu dibuat program pengembangan karyawan, sehingga didapatkan karyawan dengan kompetensi IT yang cukup guna mendukung rencana-rencana dari divisi IT.

Keywords: Balanced Scorecard, IT Scorecard, Analytic Hierarchy Process

 

Sources: http://repository.unair.ac.id/37222/