Peningkatan jumlah guru besar sangat penting bagi pendidikan di Indonesia. Secara tidak langsung, jumlah guru besar dapat memiliki kaitan dengan pencapaian SDGs poin 4, terutama dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan. Guru besar atau dosen di perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memastikan pendidikan tinggi berkualitas tinggi dan relevan bagi kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Berikut adalah beberapa cara di mana jumlah guru besar dapat berkontribusi terhadap pencapaian SDGs poin 4:
1. Ketersediaan dan kualitas pengajaran: Jumlah guru besar yang memadai memungkinkan perguruan tinggi untuk menawarkan beragam program studi dan kursus dengan standar pengajaran yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara keseluruhan.
2. Penelitian dan inovasi: Guru besar seringkali juga terlibat dalam penelitian dan inovasi, yang dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan membantu dalam penemuan solusi untuk masalah-masalah global yang terkait dengan SDGs, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketimpangan sosial.
3. Pembinaan mahasiswa: Guru besar tidak hanya memberikan pengajaran tetapi juga berperan sebagai pembimbing dan mentor bagi mahasiswa. Melalui interaksi ini, mereka dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman yang relevan dengan mencapai target SDGs, seperti kesetaraan gender, akses terhadap pendidikan, dan pekerjaan layak.
Untung menunjang tujuan tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi Doktoral Ilmu Akuntansi (HIMA PDIA) Universitas Airlangga menyelenggarakan event sharing session selama bulan ramadhan yang dikemas dengan santai & ringan dg tema Ngabuburit Riset 1.0. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan guidance serta perspektif baru bagi akademisi dan praktisi untuk meraih puncak karir akademik Guru Besar (Gubes).
Acara ini terbuka bagi umum, tidak hanya bagi mahasiswa Unversitas Airlangga tetapi juga kalangan lainnya. Mari bergabung bersama kami.
Link pendaftaran: bit.ly/ngabuburit-riset-1