“The 2nd Airlangga National Conference of Accounting (ANCA 2018)”
Raden Roro Widya Ningtyas Soeprajitno – Akuntansi (041611333134)
Menjadi individu - termuda pada ajang bergengsi yang diadakan oleh PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi dalam acara The 2nd Airlangga National Conference of Accounting 2018 merupakan sesuatu yang tidak pernah disangka oleh Raden Roro Widya Ningtyas Soeprajitno (Semester 5 – Angkatan 2016). Mahasiswi Universitas Airlangga – Surabaya ini dengan berani mengikuti ajang kepenulisan Paper /Karya Ilmiah Akuntansi dan bersaing dengan Bapak /Ibu Dosen dari berbagai Usia dan Gelar di seluruh Indonesia.
Roro (2016), Sapaan akrab untuk mahasiswi ini, lolos dan papernya layak dalam seleksi bersama dengan 40 paper yang lainnya dari jumlah 105 peserta yang men-submit paper untuk di Publish dalam Jurnal Berelasi PSDKU Universitas Airlangga dan sudah bereputasi terindex DOAJ. Bukan hanya itu, menjadi sebuah kebanggaan bahwasanya mahasiswi yang menjadi minoritas peserta, yang duduk di bangku semester 5, yang mana ia belum mendapatkan metodologi penelitian, juga belum memulai menulis pengantar skripsi dapat lolos diantara keseluruhan peserta yang berasal dari dosen ini- dan ada beberapa mahasiswa tingkat akhir serta selesai skripsi.
“Beranikan diri saja submit, bikin paper dengan hanya kurang dari 5 hari sebelum penutupan, itupun tidak menyangka akan lolos” ujarnya. Ditanyai kembali tentang alasan ia mengikuti event tersebut. Pada tim kami, ia mengaku, “saya baru pulang seminggu kemarin dari event FCAE – ICAEW dan mempresentasikan paper, tapi paper saya masih banyak diberikan saran, dan salah satu juri yang mana beliau adalah alumni UNAIR selaku Kepala ICAEW Indonesia – Bapak Deny menaruh semangat bahwa ide saya akan sangat bagus untuk dibenahi dan di selesaikan, beliau yakin bahwa paper saya akan mampu publish”.
Lanjutnya, “Dan, begitu tahu ada event ANCA yang berkesempatan untuk Publish, saya kira, tidak salah bagi saya untuk mencoba. Saya mengubah keseluruhan isi paper saya, benar – benar dari awal, saya jabanin begadang agar bisa selesai untuk submit, eh tidak menyangka, lolos!”
“Saya hanya melakukan apa yang bisa saya lakukan, saya lakukan yang terbaik sampai dengan usaha maksimal saya. Harus perfect versi saya minimal lah. Heheh ” tambahnya lagi, meyakinkan bahwa sebenarnya ia sudah mengusahakan yang terbaik.
Tim kami melihat semangat dari mahasiswi semester 5 ini, bahwa tidak mencoba adalah sesuatu yang membuatmu buta akan potensi dan kemampuanmu! Jadi, lakukan saja, dan jangan lupa pelajari sesuatu untuk terus berbenah dan menjadi layak.