Upaya dan Strategi 3 Universitas dalam Mendukung Goal SDGs untuk Mengembangkan Negara

Acara webinar internasional ini diadakan pada tanggal 30 Oktober 2021, dibuka oleh MC dengan menyambut para pembicara dan peserta dari Indonesia, Filipina, dan Indonesia. Dalam acara webinar ini terdapat 3 narasumber, yaitu Dr. Bayu Arifianto, SE., MBA., Ph.D., Asst. Prof. Claire R. Palma, M.Sc., RPh., dan Prof. Dr. Neeraj Mahindroo. Webinar internasional berbahasa Inggris ini diadakan secara virtual dengan tema “Implementation of International Partnership in Developing Countries to Support the Achievement of the SDGs”.

Sambutan disampaikan oleh Wakil Dekan II Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, apt. Mahardian Rahmadi, M.Sc.Ph.D. beliau menyampaikan bahwa webinar ini adalah juga sebagai hari peringatan ke-58 dari fakultas farmasi Universitas Airlangga dan hari peringatan ke-68 dari Universitas Airlangga sendiri. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan para pembicara untuk berkolaborasi dalam virtual webinar yang diadakan fakultas farmasi tersebut. Beliau juga berharap dengan webinar ini, para pembicara dapat membagi pengetahuan tentang penelitian terkait tema SDGs yang diangkat dalam webinar sehingga para pendengar bisa mendapatkan pandangan agar membuat dunia lebih baik lagi.

Sebagai pembicara pertama, Dr. Bayu Arifianto, SE., MBA., Ph.D. dengan judul materi yang dibawakan “Sustainable Development and Higher Education: The Indonesia Experience”. Beliau  menyampaikan bahwa terdapat 3 Development Settings dari rencana UNDP (2018-2021). Yang pertama adalah Memberantas kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensinya, lalu ada mempercepat transformasi struktural, dan membangun ketahanan terhadap guncangan dan krisis. Selain itu beliau juga menjelaskan SDGs Dashboard dalam ASIA Tenggara yang berjumlah 17. Salah satunya yang menjadi fokus Indonesia untuk diatasi adalah tidak adanya kemiskinan dan kelaparan, akan tetapi sejak COVID-19 yang terjadi pada bulan Maret 2020, aspek tersebut menjadi krisis.

Beberapa praktek yang baik di ASEAN adalah program daerah yang cocok untuk sekolah, program kota terdepan ASEAN SDGs dalam pengembangan green dan clean, pengembangan promosi inklusif berkelanjutan untuk meningkatkan kelompok yang kurang dalam kesejahteraan di Vietnam, program Dottoratta di Makassar Indonesia dengan mendatangkan tenaga kesehatan langsung ke rumah pasien. Beliau juga menyampaikan aspek apa yang menjadi fokus Indonesia dalam menghadapi COVID-19 Pandemi serta kontribusi UNAIR sendiri dalam upaya terkait dengan SDGs.

Kemudian beralih ke pembicara kedua, yaitu Asst. Prof. Claire R. Palma, M.Sc., RPh. yang membawakan judul “Strategies of Centro Escolar University-School of Pharmacy towards Achieving SDGs in the Philippines”. Beliau menjelaskan bahwa target atau tujuan pengembangan berkelanjutan di Filipina adalah yang pertama terkait penduduk, kemakmuran dan planet, dan kedamaian. Penduduk maksudnya tidak jauh dari penjelasan Prof. Bayu sebelumnya, yaitu misalnya terkait dengan kemiskinan dan kelaparan. Dan satu aspek dengan yang lain harus saling seimbang satu sama lain, sehingga akan menciptakan kedamaian.

CEU-SOP adalah salah satu institusi lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pendidikan, penelitian, dan keterikatan komunitas yang sudah memperlihatkan kontribusinya dalam upaya SDGs. Yang menjadi prioritas adalah SDGs nomor empat, yaitu tentang kualitas pendidikan. Beliau juga menjelaskan apa saja yang sudah dicapai oleh CEU-SOP dalam konstribusi terkait SDGs. 

Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa CEU menyediakan USPEP dan tablet gratis untuk kelas online bagi para pelajar spesial beasiswa, Vietnam menyediakan banyak beasiswa untuk para pelajar S1 yang memiliki nilai yang baik, projek perkebunan herbal untuk SDGs nomor 2, 15, dan 12 beserta program virtual cooking experience tentang kuliner dan penggunaan herbal. 

Terhadap SDGs nomor 13, yaitu aksi iklim, salah satunya adalah terdapat peraturan “tidak ada sterofoam”. Beliau menyatakan bahwa penelitian juga memiliki peran yang penting dalam capaian SDGs.

Kemudian pembicara yang terakhir adalah Prof. Dr. Neeraj Mahindroo dengan judul “Achieving Sustainable Development Goals - Role of Higher Education Institution in India” yang berasal dari India. Beliau menyatakan bahwa “partnership” dalam mencapai SDGs adalah sesuatu yang amat penting dan merupakan sebuah kekuatan yang sangat besar seperti dalam saling membantu satu sama lain, bekerjasama dalam penelitian, dan lainnya. 

Beliau menyampaikan juga bahwa University of Petroleum and Energy Studies (UPES) India membagi SDGs kepada 3 bagian, yaitu kesejahteraan, lingkungan, dan ekonomi. Peran Universitas dalam SDGs salah satunya adalah dalam penelitian perubahan iklim dan global warming, penelitian fundamental terkait pemahaman alam hidup dan ekosistem, pelatihan, peningkatan kemampuan, partnership, dan lain sebagainya.

Pada tahun 2020, India membuat peraturan pendidikan nasioanl dalam rangka SDGs, salah satunya terkait kualitas universitas yang ada dan perguruan tinggi yang berisi program dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di India. Contohnya seperti tujuan pembelajaran global dengan pendidikan premium yang berharga terjangkau, program pendidikan guru, support dalam pendidikan pelajar yang berlatar belakang kurang mampu, dan lain sebagainya. Beliau menyatakan bahwa di india, ada program dengan slogan sekolah atau pendidikan yang tinggi adalah untuk kehidupan yang lebih baik yang mana berkontribusi dalam SDGs. selain itu, terdapat banyak beasiswa pelajar di sana.

Setelah pembicara ketiga selesai menyampaikan materi, webinar dilanjutkan dengan tanya jawab atas pertanyaan yang ditujukan kepada para pembicara dan ditutup oleh pembawa acara setelah pembacaan beberapa pengumuman. Acara webinar berlangsung dengan lancar dan diharapkan dengan diadakannya tersebut, dapat memberikan banyak insight bagi para pendengar yang hadir dalam webinar.