Bertepatan pada hari Sabtu,tanggal 29 Mei 2021.Biro Departemen Ekonomi Islam fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga bersama Biro Keuangan Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam Unair menyelenggarakan webinar “Investalk” dengan judul materi “Learn First Then You Earn”. Dalam acara ini yang berkesempatan menjadi pembicara adalah Mang Amsi, sosok hebat dibalik platform @syariahsaham. Dan untuk memandu acara ini hingga selesai ada moderator yang siap menemani Mang Amsi pada kesempatan ini, yakni Ibu Puji Sucia Sukmaningrum S.E.,CIFP. Beliau merupakan salah satu staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Narasumber kali ini yakni Mang Amsi merupakan founder platform @syariahsaham, dan sekaligus guru bahasa arab di MAN 3 Cianjur. Selain itu, beliau juga menulis buku yang telah diterbitkan oleh gramedia, serta sering pula diundang di beberapa acara sebagai pemateri investasi saham syariah. Pada awal acara beliau memaparkan tentang prosentase serta jumlah penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi Z atau milenial. Hl ini pula yang menjadikan tingkat investasi saham syariah yang tercatat pada bursa efek meningkat dalam setahun ini sejumlah 80%. Sedangkan rata-rata pertumbuhan investor saham syariah selama 2016-2020 adalah 65% setiap tahunnya. Pada data yang ia paparkan juga menggambarkan indeks pertumbuhan saham syariah yang lebih unggul di masa pandemi ini dibanding dengan saham konvensional. Selain itu, pada tahun 2020 jumlah saham syariah di indeks bursa efek tercatat juga meningkat, dan sebesar 75% saham yang ada merupakan saham syariah. Selain dari saham syariah, aspek lain dalam investasi syariah seperti obligasi,reksadana syariah dan sukuk, setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang sangat baik.
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa investasi syariah telah digandrungi di masa sekarang, terutama oleh milenial dan kaum muda. Berdasarkan data yang beliau ambil dari Global Islamic Finance Report 2019, menempatkan Indonesia di posisi pertama sebagai negara dengan indeks keuangan syariah terbaik di dunia pada tahun 2019.Hal ini berdasarkan pertumbuhan keuangan syariah Indonesia yang sangat pesat, ditambah pula dengan bonus demografi di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain, misalnya Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Dan tidak hanya cukup disitu, Indonesia juga meraih penghargaan dari global islamic finance award yang menjadikan Indonesia sebagai negara Best Islamic Capital Market di tahun 2019 dan 2020.
Dalam perkembangan keuangan dan investasi syariah di Indonesia, ada beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya, minimnya tingkat literasi dan tingginya tingkat keminderan dalam berinvestasi. Padahal, tujuan investasi ini adalah menunda keinginan hari ini untuk mendapatkan kenyamanan di masa depan. Selain itu, dalam berinvestasi syariah juga mempunyai landasan hukum yang pasti, diantaranya yakni dalam surat Al-Baqarah ayat 282, serta surat Yusuf ayat 7. Serta dikuatkan dengan fatwa DSN MUI nomor 20 tahun 2001, nomor 40 tahun 2003, nomor 80 tahun 2011,dan nomor 135 tahun 2002.
Dalam webinar ini, Mang Amsi juga menjabarkan secara rinci perbedaan antara investasi secara konvensional dengan investasi syariah. Mulai dari segi tujuan,pengelolaan, return,pengawasan,akad,transaksi,serta penempatan instrumen. Tetapi sebelum melakukan investasi syariah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah, tujuan investasi, waktu atau rentan investasi, dan pengalokasian aset tersebut. Dan dalam investasi syariah, tidak hanya terdapat saham syariah saja, tetapi ada sukuk, reksadana syariah,P2P lending,dan masih banyak lagi. Tetapi beberapa instrumen tersebut memiliki variasi risiko dan return berbeda pastinya.
Selain menjabarkan pertimbangan dan hal-hal apa saja yang dilakukan sebelum memulai berinvestasi syariah, Mang amsi juga memberi penjelasan bagaimana tahapan untuk memulai berinvestasi syariah. Yang pertama, dengan mendatangi bursa efek( bisa secara langsung atau secara online). Yang kedua yakni membuka rekening efek, lalu yang ketiga langsung bisa melakukan transaksi secara online atau secara langsung.
Dalam berinvestasi syariah, Mang Amsi menjelaskan 7 hal mengapa harus memilih investasi syariah. Yang pertama karena amanah,lalu berkah, ada keuntungan, deviden, efisien, memajukan filantropi,pertumbuhan pasar modal yang sangat menjanjikan. Tetapi disisi lain, investasi syariah juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah, capital loss, tidak ada pembagian dividen, keluar dari daftar efek syariah,suspensi perdagangan,delisting saham, serta likuidasi.
Setelah hampir satu jam menjabarkan materinya, Mang Amsi melanjutkan sesi berikutnya, yakni sesi tanya jawab yang dipandu oleh bu. Puji selaku moderator pagi itu. Dalam sesi tanya jawab ini peserta terlihat sangat aktif dan bersemangat dalam menyampaikan pertanyaan kepada Mang Amsi sebagai Narasumber. Setelah sesi tersebut, berakhirlah webinar pagi itu dengan lancar, dan semoga materi yang disampaikan oleh narasumber dapat bermanfaat untuk kita semua, Aamiin.