(HIMA PDIA NEWS) – Peningkatan kualitas publikasi ilmiah merupakan bagian penting dari upaya memperkuat riset akademik di Indonesia. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Akuntansi (HIMA PDIA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) kembali menyelenggarakan kegiatan Tips, Tricks & Share (TTS) Series 2 dengan tema "Siapa Takut Publikasi di Cogent Business & Management" pada Kamis, 13 Maret 2025, secara daring melalui Zoom. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta strategi praktis kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan kualitas penulisan ilmiah dan menembus jurnal bereputasi internasional.
Kegiatan ini menghadirkan Dr. Astrid Maharani, S.E., M.Akun., CSRS., CSRA., CSP., CRA, dosen Universitas Muhammadiyah Jember sekaligus alumni Program Doktor Ilmu Akuntansi Universitas Airlangga, sebagai narasumber utama. Acara dipandu oleh Mochammad Ilyas Junjunan, mahasiswa Program Doktor Ilmu Akuntansi Universitas Airlangga, dan diawali dengan pembukaan yang khidmat. Sambutan pembuka disampaikan oleh Wakil Ketua HIMA PDIA UNAIR, Sendy Dwi Haryanto.
Kegiatan ini diikuti oleh 124 peserta dari Program Doktor Ilmu Akuntansi FEB UNAIR serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Katolik Darma Cendika, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas PGRI Madiun, Universitas PGRI Adi Buana, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, STIE Madani Balikpapan, UNIBA Madura, dan UHW Perbanas. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak berbagai tips dan trik agar dapat mempublikasikan artikel di jurnal internasional bereputasi.
Strategi Menembus Jurnal Internasional
Sesi pertama TTS dibuka dengan pemaparan materi oleh Dr. Astrid Maharani, yang menjelaskan berbagai aspek penting dalam publikasi ilmiah, khususnya terkait jurnal Cogent Business & Management. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi:
- Membangun ekosistem akademik yang mendukung produktivitas menulis dan publikasi.
• Menentukan target jurnal yang sesuai dengan profil dan kompetensi penulis.
• Menggunakan bahasa Inggris akademik dengan standar tinggi, termasuk memanfaatkan jasa proofreading.
• Struktur penulisan ilmiah, mulai dari abstrak, metode penelitian, hasil, hingga kesimpulan.
Dr. Astrid juga melakukan bedah artikel untuk menjelaskan struktur publikasi dan menekankan pentingnya menampilkan novelty atau kebaruan penelitian. Ia menyoroti bahwa kejelasan data dan sampel harus disusun secara sistematis sesuai dengan aturan jurnal yang dituju. Selain itu, metode penelitian harus dijelaskan secara detail dan mengikuti saran dari reviewer.
Menurutnya, penelitian yang baik tidak hanya menyajikan hasil, tetapi juga harus menunjukkan kontribusi terhadap pengembangan teori dan praktik. Untuk meningkatkan peluang publikasi, penulis juga disarankan melakukan self-citation terhadap artikel yang telah diterbitkan di jurnal yang dituju.
Dr. Astrid menegaskan bahwa setiap individu memiliki tahapan dan capaian publikasi yang berbeda. Oleh karena itu, mahasiswa diingatkan untuk fokus pada proses dan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Ia juga mendorong peserta untuk tetap semangat menghadapi setiap tantangan dalam publikasi ilmiah.
Proses Submit dan Tanya Jawab Interaktif
Pada sesi kedua, narasumber menjelaskan proses dan tahapan submission artikel ke jurnal Cogent Business & Management, termasuk dokumen yang diperlukan. Sesi ini dilanjutkan dengan diskusi interaktif, di mana peserta aktif mengajukan pertanyaan terkait proofreading, kelengkapan data dalam proses submission, serta cara menyusun introduction yang menarik bagi reviewer.
Dr. Astrid memberikan contoh langsung dalam menjawab setiap pertanyaan, sehingga peserta mendapatkan umpan balik yang aplikatif. Ia juga menekankan bahwa bagian introduction yang baik harus menyajikan analisis kelemahan dari penelitian sebelumnya untuk memperkuat urgensi riset yang dilakukan.
Dampak dan Kontribusi bagi Akademisi Indonesia
Kegiatan TTS ini memberikan manfaat nyata bagi peningkatan keterampilan publikasi ilmiah. Dengan meningkatnya kualitas publikasi akademik, daya saing akademisi Indonesia di tingkat global pun akan semakin kuat. Hal ini juga membuka peluang lebih besar bagi peneliti dalam memperoleh pendanaan penelitian dan beasiswa (No Poverty).
Lebih lanjut, akses terhadap sumber daya akademik yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan kebijakan publik, yang pada akhirnya berdampak luas pada pengentasan kemiskinan. Kegiatan ini juga mendorong kerja sama dalam penelitian dan publikasi ilmiah (Partnership for the Goals), dengan terbentuknya kemitraan erat antara akademisi, universitas, dan komunitas ilmiah global.
Secara keseluruhan, kegiatan ini berkontribusi langsung dalam meningkatkan kapasitas akademisi Indonesia dalam menulis dan menerbitkan artikel ilmiah berkualitas (Quality Education), yang pada akhirnya akan memperkuat posisi akademisi Indonesia di dunia internasional.