Title : POTRET INDUSTRI BATIK TULIS DESA PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP DI ERA OTONOMI DAERAH
Author : Alwiyah
Item Type : Thesis (Disertasi)

Abstract

Kondisi industri batik tulis di Kabupaten Sumenep yang semakin menurun menyebabkan ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah industri batik tulis, mengilustrasikan proses produksi, menganalisis keterkaitan industri batik tulis backward and forward linkage, dan menganalisis faktor penghambat dan pendorong perkembangan batik tulis di Desa Pakandangan Barat, Kabupaten Sumenep di era otonomi daerah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) serta kajian teoritis dan empiris terkait batik. Informan terdiri dari pengrajin, pengusaha, konsumen, budayawan, dan pemangku kebijakan terkait industri batik tulis di Kabupaten Sumenep sejumlah 23 informan. Proses produksi dan distribusi pada industri batik tulis di Desa Pakandangan Barat, Kabupaten Sumenep terdiri atas tiga elemen pokok, yaitu input, process, output, dan didukung oleh tiga elemen lainnya, yaitu supplier, konsumen, dan pemerintah. Semua proses membatik masih dilakukan dengan cara tradisional. Semua bahan baku diperoleh dari Surabaya kecuali bahan pewarna alami yang dapat diperoleh dari sekitar Desa Pakandangan Barat. Membatik merupakan pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun. Setiap tahapan proses produksi dikerjakan oleh pengrajin yang berbeda (spesialisasi). Strategi pemasaran masih tradisional, belum menggunakan strategi marketing mix dan belum memanfaatkan teknologi untuk promosi. Analisis Backward linkage menunjukkan adanya korelasi pengusaha dengan supplier dan pengrajin. Analisis forward linkage menunjukkan adanya korelasi antara pengusaha dengan konsumen dan pesaing. Analisis SWOT menghasilkan Strategi Bisnis Diversifikasi yaitu keahlian pengusaha untuk dapat ditularkan kepada pengrajin muda untuk selalu berkarya, memberi motivasi kepada pengrajin muda untuk mencintai dan bangga dengan batik tulis Sumenep, mempertahankan motif dengan ciri khas batik tulis Sumenep, meningkatkan kualitas promosi dengan memanfaatkan teknologi informasi, dan meningkatkan kualitas desain batik yang lebih inovatif. Manajemen industri batik tulis masih dikelola secara konvensional, belum optimal dalam pemanfaatan teknologi. Pemerintah daerah hanya melakukan upaya pendampingan dan pemberian bantuan kepada para pengrajin batik yang bersifat parsial dan sektoral, belum menyeluruh dan holistik. Otonomi daerah seharusnya membuka peluang bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan kebijakan regional dan lokal untuk mengoptimalkan pendayagunaan potensi ekonomi di Kabupaten Sumenep.

Uncontrolled Keywords: Batik tulis, Sumenep, backward and forward linkage, SWOT, otonomi daerah.

 

Source : http://repository.unair.ac.id/71877

 

International Recognition

fiiba akreditasi feb unair
Logo Akreditasi 1 copy

aacb kecillamemba

ucapan

 

Kemitraan Global

kemitraan kemitraan
kemitraan kemitraan
kemitraan kemitraan
kemitraan kemitraan
kemitraan