MENJADI WIRAUSAHAWAN MUSLIM MUDA

Saat ini, persaingan ekonomi di dunia semakin kompleks dan global. Hal ini menuntut masyarakat agar mandiri dan memiliki daya saing. Setiap orang dituntut untuk memiliki softskill terkait kewirausahaan, begitu juga seorang muslim. Seorang muslim tidak hanya dituntut untuk ahli dalam hal akhirat, namun dalam urusan dunia pun Muslim dituntut untuk sukses seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Dalam rangka mengembangkan softskill kewirausahaan, maka Divisi Kesejahteraan Umat MOSAIC (Moslem Student Association of Economic & Business Faculty) mengadakan kegiatan kewirausahaan yang bertemakan Muslimpreneur. Muslimpreneur adalah gabungan dari kata Muslim dan Entrepeneur, dengan maksud melatih muslim agar berjiwa entrepeneur. MOSAIC sendiri yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, menuntut mahasiswanya agar ahli dalam dunia kewirausahaan. Kegiatan muslimpreneur terdiri dari dua kegiatan, yaitu Bursa Kitab dan Kantin Kejujuran. Bursa Kitab sendiri diadakan pada Kamis (6/9/2018), berlokasi di Aula Ikhwan Masjid Nuruzzaman Universitas Airlangga dan bertepatan dengan diadakannya Kajian Sharing Cantik. Bursa Kitab diadakan dengan berjualan buku islami, khususnya tentang kemuslimahan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah muslimah yang sedang hijrah atau ingin istiqomah. Selain berwirausaha, panitia juga memiliki misi untuk berdakwah melalui penjualan buku islami ini.

Selain itu, juga diadakan Kantin Kejujuran di Bursa Graha Krida Mahasiswa dan Sekretariat MOSAIC. Kantin Kejujuran diadakan dari bulan Februari dan September 2018. Di kantin ini, panitia menjual makanan - makanan yang sesuai dengan kantung mahasiswa, namun juga mengenyangkan. Kegiatan ini mengutamakan kejujuran. Hasil dari Bursa Kitab dan Kantin Kejujuran digunakan untuk dana operasional MOSAIC. Menjadi wirausahawan harus dimulai dari nol. Oleh karena itu, MOSAIC berupaya dengan memulainya dari usaha kecil.