Closing Ceremony SAIL Program Membuka Peluang dan Kerjasama Kedepan 1UNAIR NEWS – UniversitasAirlangga terus mendorong dan mendukung aktivitas yang berwawasan Sustainable Developmet Goals (SDGs). Sehubung dengan itu pada Jum’at (02/12/22) digelar closing ceremony yang merupakan aksi nyata dari pelaksanaan SDGs Airlangga Interdisciplinary Learning Program (SAIL Program). Di balik suksesnya acara tercipta koloborasi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Vokasi, dan Universitas Teknologi Mara Malaysia.

Bertempat di Aula Fajar FEB UNAIR, acara diikuti oleh perwakilan beberapa mahasiswa UNAIR. Acara dibuka dengan sharring session bertajuk Business Commucation for Future Carer. Topik pertama dibawakan oleh Pn. Suhaila Kasim dari tim UiTM Malaysia. Materi yang dibawakan adalah skill yang dibutuhkan untuk bekerja. Suhaila memaparkan terdapat data riset mengatakan ada Top 10 Skills 2022.

“Pada akhirnya, keterampilan inti yang dibutuhkan adalah perpikir kritis, kreativitas, dan memiliki hati,” tutur Suhaila Kasim.

Sambung Suhaila, fokus pembahasan adalah Torrance ahli teori kreatif modern yang banyak memberikan sumbangsih pada pendidikan dan menjadi inspirasi tokoh dunia. Pengalamannya bergelut menjadi guru mendapatkan fakta, banyak siswa yang kesulitan saat di bangku sekolah ternyata juga bisa menjadi orang yang sukses. Menurut Torrance, terdapat empat elemen kreatif untuk mencapai keberhasilan yaitu, fluency, flexbility, originality dan elaboration.

Di pemaparan kedua, pemateri disampaikan oleh Dr Idris Osman yang juga tim dari UiTM Malaysia. Bahasan kali ini bergeser tentang Intercutural Communication. Komunikasi merupakan bagian penting dari budaya begitu pun sebaliknya. Intercultural terjadi ketika orang-orang dari budaya yang berbeda berinteraksi satu sama lain untuk membangun hubungan.Closing Ceremony SAIL Program Membuka Peluang dan Kerjasama Kedepan 2

 

Idris menambahkan, interaksi manusia juga disebabkan perkembangan globalisasi. Semakin majunya globalisasi maka meningkatnya persaingan pasar global dan menciptakan pemecahan masalah bisnis yang kreatif. Hambatan antar budaya bisa terjadi dikarenakan kecemasan, asumsi negatif, sukuisme, streotip, serta diskriminasi ras.

Potensi Kerja Sama
Acara summer course itu memiliki potensi kerja sama yang dapat dilakukan antar peserta dari berbagai negara yang berfokus pada goal SDGs. Selain itu, SAIL Program merupakan wujud nyata kerja sama SDGs pada tingkat perguruan tinggi. Di akhir rangakaian acara ditutup sambutan dari dosen-dosen UiTM Malaysia dan perwakilan Dekan FEB.

“Saya berharap summer course program tahun ini dapat memberikan memberikan peluang bagi mahasiswa dan bisa meningkatkan kolaborasi antara universitas dalam bidang pendidikan yang spesifik berfokus pada aspek SDGs,” ucap Dekan FEB UNAIR Prof Dr Dian Agustia SE MSi Ak. (*)

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Binti Q. Masruroh

 

https://unair.ac.id/closing-ceremony-sail-buka-peluang-kerja-sama-unair-dengan-universitas-teknologi-mara-malaysia/