dinas perkbuna feb unair 1(FEB NEWS) “CEO MENGAJAR SERIES” untuk Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam, kali ini Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) dibawah kepemimpinan Dr. Sri Herianingrum, SE.,M.Si. – Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR, mendatangkan Pembicara dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur – Dr. Ir. Heru Suseno, MT – Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, dari Ruang 207, Lantai 2 FEB UNAIR, (10/11/2022).
Dr. Ir. Heru Suseno, MT. mengawali perkuliahan dengan menjelaskan proses bisnis yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan. Serangkaian proses dipaparkan mulai dari menyediakan benih berkualitas yang selanjutnya akan disertifikasi dan diawasi peredarannya, kemudian penerapan teknik budidaya on farm dan off farm, serta pengembangan tanaman kebun dengan menggunakan program tanam; petik; olah; kemas; jual. Rangkaian proses tersebut dijalankan agar tanaman dapat tumbuh tidak hanya baik namun juga berkualitas.

Beliau juga memaparkan pertumbuhan ekonomi sub kategori perkebunan pada Triwulan III sebesar 1,22% sementara kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sub kategori perkebunan juga mengalami kenaikan pada Triwulan III sebesar 2,5%. Peningkatan PDRB AHDB dan AHDK yang cukup signifikan dari Triwulan I dan II dikarenakan tebu dan tembakau yang memiliki jadwal panen/produksi pada Triwulan III setiap tahunnya.
Dalam pemaparannya, Dr. Ir. Heru Suseno, MT. menjelaskan bahwa sebanyak 77.009 hektar merupakan perkebunan rakyat. Oleh karenanya, pemerintah bertanggung jawab akan kesejahteraan rakyatnya. Jenis komoditinya terbagi menjadi dua, yakni komoditas semusim dan komoditas pertahun. Beragam jenis tanaman unggul mewakili Jawa Timur di ranah Nasional.
Dr. Ir. Heru Suseno, MT. memaparkan bahwa jumlah tebu di Jawa Timur pada tahun 2022 diprediksi diatas tahun 2021, yakni sekitar 200 ribu hingga 500 ribu ton. Pemerintah menjaga harga gula tetap baik itu hanya untuk dikonsumsi, karena jika dibebaskan berproduksi maka barang menjadi banyak dan harga akan menurun. Sehingga produksinya hanya untuk konsumsi. Beliau menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur menjadi produsen gula kristal putih terbesar tahun 2021, dimana Kota Malang menjadi produsen gula kristal terbanyak.dinas perkebunan feb unair 2
Berikutnya Dr. Ir. Heru Suseno, MT. bercerita mengenai komoditas kopi yang sangat menarik. Kopi di Jawa Timur menduduki peringkat 5 besar sebagai produsen terbesar Nasional. Namun, meskipun tidak menjadi komoditas tersebsar, jenis kopi di Jawa Timur tidak kalah saing dengan kopi dari Aceh, yakni Kopi Gayo. Kopi di Jawa Timur terdiri dari Kopi Arabika dan Robusta. Kopi Robusta yang diproduksi mencapai 55.047 ton sedangkan Kopi Arabika dengan jumlah produksi yang lebih kecil. Penghasil kopi terbesar di Jawa Timur juga berada di Kota Malang, yakni sebesar 28,1%. Karena Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar, banyak kopi yang di ekspor ke luar negeri. Hampir semua negara menjadi tujuan ekspor kopi dari Indonesia.
Dr. Ir. Heru Suseno, MT. juga menerangkan bahwa kakao (cokelat) di Jawa Timur berada di urutan ke-9 karena tidak terlalu besar produksinya. Sangat kecil petani yang tertarik untuk memproduksi cokelat karena sedikit rumit dan mahal untuk proses produksinya. Sentra wilayah kakao terbesar di sepanjang pantai selatan dan sebagian di wilayah tengah Jawa Timur. Produksi terbesar cokelat di Jawa Timur berada di Kota Blitar, yakni sebesar 14,5%.

Pemaparan Dr. Ir. Heru Suseno, MT. membuat mahasiswa tertarik dengan perkuliahan tersebut hingga mengundang rasa keingin tahuan mereka tentang perkebunan di Indonesia khususnya Jawa Timur.
Salam, teruslah berjuang untuk apapun yang harus kita gapai.
FEB SATU
UNAIR HEBAT
FEB SATU UNTUK UNAIR DAN INDONESIA