disdukcapil 1 feb unair(FEB NEWS) “CEO MENGAJAR SERIES” untuk Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi, kali ini Departemen Akuntansi dibawah kepemimpinan Dr. Wiwik Supratiwi, Dra., MBA.,Ak. – Ketua Departemen Akuntansi FEB UNAIR, mendatangkan pembicara dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Surabaya – Agus Imam Sonhaji ST., MMT. – Kepala Dinas Dukcapil Kota Surabaya, dari AULA Mindrowo Prawirojoemeno, Lantai 2 FEB UNAIR, (2/11/2022).
Agus Imam Sonhaji ST., MMT., memulai perkuliahan dengan menginformasikan bahwa Disdukcapil Kota Surabaya, saat ini sudah mengunakan pelayanan yang berbasis digital. “Kami sudah bertransformasi dari yang pelayanan bersifat manual menjadi digital, karena masyarkat saat ini mintanya cepat dan benar, sehingga itu menjadi tantangan di pemerintahan”. Maka dari itu pemerintah Kota Surabaya melihat perubahan tuntutan masyarakat tersebut sebagai suatu kebutuhan. Ekspektasi masyarakat semakin hari semakin tinggi, dimana masyarakat tersebut, saat ini di dalam bekerja juga sudah menggunakan digital.

Berikutnya, Agus Imam Sonhaji ST., MMT. Mengajak mahasiswa untuk membayangkan tantangan Disdukcapil Kota Surabaya, yang dengan jumlah penduduk Kota Surabaya sekitar 2.972.801 orang pada semester lalu, dan cenderung meningkat meskipun sedikit, maka bisa dibayangkan bagaimana melakukan pelayanan untuk penduduk sebanyak itu, bila semuanya masih berjalan secara manual, maka akan banyak memakan waktu. Untuk itu, Disdukcapil, perlu untuk mengikuti trend teknologi revolusi industry 4.0, Dimana Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber, yang lebih mudah, nyaman, cepat dan tepat. IT memang menyelesaikan masalah tetapi tidak semuanya bisa diselesaikan.
Kemudian Agus Imam Sonhaji ST., MMT, mengajak mahasiswa untuk melihat perbedaan antara public sector dengan private sector , dimana inovasinya yang didasari oleh laba /keuntungan, sehingga bila dalam inovasi tersebut terdapat selisih pada keuntungan yang mestinya didapatkan maka akan menjadi persoalan. Makah hal tersebut berbeda dengan public sector, yang sedikit longgar. Namun demikian menurut Agus Imam Sonhaji ST., MMT, saat ini public sector, tengah berusaha bertransformasi menjadi lebih bagus, sehingga yang dilihat sebagai benchmark adalah private sector. Sehingga pada tahun 2022, ada yang namanya NPM (New Public Management), yang mulai melihat private sector, namun bukan didasari oleh laba/keuntungan namun lebih pada cara menghemat pengeluaran sebanyak mungkin.

Agus Imam Sonhaji ST., MMT. memperkenalkan tentang metode numerik, lean untuk dipakai mengefisienkan waktu proses, SIGMA pengendalian kualitas melalui statistic, suatu pendekatan untuk memastikan produk di disdukcapil tetap berkualitas bagus. 2 metode tersebut di terapkan dan implementasikan dalam system informasi di disdukcapil.
Berikutnya Agus Imam Sonhaji ST., MMT. Menceritakan terciptanya E-lampid (E – lahir-mati-pindah-datang), sehingga ada menu itu di 2014, dan kemudian disempurnakan di Tahun 2020 dengan ditambahkan K – Kawin, karena tidak aka nada kelahiran tanpa adanya pernikahan, sehingga menunya berubah menjadi Klampid, dan kemudian disempurnakan Kembali menjadi Klampid Versi-2/KNG (Klampid New Generation). Dari hal tersebut bisa terlihat bahwa inovasi yang ada di disdukcapai adalah merupakan penyempurnaan dari segala kekurangan yang ada di system/inovasi yang lama, supaya menjadi lebih baik lagi dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat. “Transformasi tersebut berproses dan melibatkan beberapa generasi, di mana yang sekarang adalah menyempurkan yang sudah ada”.
Lebih lanjut, Agus Imam Sonhaji ST., MMT menerangkan berbagai inovasi-inovasi yang telah diciptakan oleh Disdukcapil Kota Surabaya, seperti misalnya : KT-Pay, Lontong Balap dan Lotong Kupang, Takon Klampit, yang mana semua inovasi-inovasi tersebut diciptakan, juga datang dari mendengarkan aspirasi masyarakat dan dengan menyempurnakan inovasi-inovasi lama yang telah ada.

Agus Imam Sonhaji ST., MMT juga menceritakan tentang latarbelakang terciptanya masing-masing inovasi, fungsi, manfaat dan juga cara menggunakannya, sehingga mahasiswa maupun dosen yang mengikuti perkuliahan tersebutpun, tergelitik rasa ingin tahunya (kepo), untuk mencoba berbagai inovasi layanan yang Agus Imam Sonhaji ST., MMT sampaikan. Mahasiswa juga sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan.
Salam, teruslah berkarya dan berinovasi dalam melayani demi kebaikan ibu pertiwi
FEB SATU
UNAIR HEBAT
FEB SATU UNTUK UNAIR DAN INDONESIA