(FEB NEWS) Dalam rangka membantu pemerintah Indonesia menyelesaikan permasalahan sosial ekonomi seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR) bermitra dengan LAZ Al-Azhar Jawa Timur untuk meningkatkan kemampuan usaha alumni Rumah Gemilang Indonesia (RGI) melalui program Kedaireka Matching Fund. RGI sendiri merupakan bagian dari program pemberdayaan Al-Azhar Peduli Ummat yang memberikan pelatihan persiapan kerja kepada para dhuafa dengan usia produktif yaitu 17 sampai 30 tahun. Secara spesifik, RGI Kampus Surabaya menyediakan dua jurusan yaitu Tata Busana untuk santri putri dan Rekayasa Perangkat Lunak untuk santri putra.  

Pada rangkaian Kedaireka Matching Fund ini, Shochrul Rohmatul Ajija, dosen Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, sekaligus ketua program mengemukakan bahwa target kegiatan ini adalah terbentuknya koperasi yang mewadahi usaha para santri RGI Kampus Surabaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan tata kelola koperasi agar para santri bisa memahami secara fundamental apa itu koperasi dan cara kerjanya. 

“Harapannya, setelah pelatihan ini, para santri RGI dapat diajak untuk mendirikan badan hukum koperasi yang rencananya Bernama Koperasi Bentang Gemilang Syariah dengan skala Jawa Timur”, tukas Shochrul. Dengan demikian, koperasi ini dapat menjadi wadah para santri untuk mengawali usahanya dari skala ultra mikro bisa naik kelas menjadi mikro, kecil, menengah, bahkan besar. Tidak dapat dipungkiri, koperasi merupakan salah satu badan usaha yang dapat menopang ekonomi rakyat karena menjangkau masyarakat kalangan bawah.

“Melalui program ini, diharapkan alumni RGI dapat lebih terintegrasi dan didorong usahanya agar bisa lebih cepat berkembang. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membentuk usaha bersama berbasis koperasi,” jelasnya.

Pelatihan tata kelola koperasi syariah ini dilakukan sebanyak dua kali. Kegiatan pelatihan hari pertama yaitu terkait mekanisme pendirian koperasi. Sedangkan, kegiatan pelatihan hari kedua yaitu terkait tata kelola koperasi. 

Pelatihan hari pertama yang membahas tentang mekanisme pendirian koperasi dilaksanakan di Aula Mindrowo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dengan mendatangkan dua orang narasumber yang berkecimpung di dunia koperasi, Rabu (14/9/2022). Pelaksanaan pelatihan mekanisme pendirian koperasi dilakukan secara hybrid. Jumlah peserta offline yang diperbolehkan hadir dalam acara hanya dibatasi sebanyak 80 peserta, sedangkan jumlah peserta online tidak dibatasi. Adapun peserta pelatihan ini terdiri dari alumni Rumah Gemilang Indonesia (RGI), mahasiswa Unair maupun luar, dan umum.

Kegiatan pelatihan mekanisme pendirian koperasi ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB setelah seluruh peserta melakukan registrasi. Acara diawali dengan berdoa bersama dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Master of Ceremony (MC), yaitu Ibu Widya Tanti. Setelah acara pembukaan selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan. Sambutan yang pertama seharusnya diisi oleh Bapak Rossanto Dwi Handoyo, SE., M.Si., Ph.D, selaku Kepala Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga diambil alih oleh Ibu Shochrul Rohmatul Ajija, S.E., M.Ec. Sambutan yang kedua yaitu dari Ketua LAZ Al-Azhar Jawa Timur oleh Bapak Aditya Kusuma, S.T., M.SEI.

Sebelum sesi penyampaian materi, kegiatan ini diawali dengan pre-test. Dalam sesi pre-test ini, para peserta diberikan lima soal seputar koperasi. Pemberian pre-test ini dilakukan untuk melihat tingkat pengetahuan peserta terkait koperasi. Rata-rata nilai peserta dalam pre-test ini adalah 70/100. Dari hasil pre-test tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian peserta sudah memiliki setidaknya sedikit pengetahuan terkait koperasi. 

Setelah melakukan pre-test, kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber pertama, yaitu Bapak Ahmad Hudaifah, S.E., M.Ec. Beliau menyampaikan dua materi. Materi pertama berisi konsep dasar lembaga keuangan mikro, BMT, Koperasi sebagai badan usaha BMT, cara memulai pendirian BMT. Kemudian, materi kedua berisi tentang produk-produk BMT. Materi yang disampaikan oleh Bapak Ahmad Hudaifah lebih menekankan pada dasar-dasar koperasi syariah. Setelah penyampaian materi 1 dan 2, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, terdapat lima peserta yang mengajukan pertanyaan.

Gambar 1. Penyampaian Materi 1 dan 2, Rabu (14/9/2022)

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi ke-3 dan ke-4. Adapun materi ke-3 berisi tentang strategi penguatan modal Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan materi ke-4 berisi tentang keterkaitan antara Baitul Maal dan Baitul Tanwil. Kedua materi tersebut disampaikan oleh Salman Abdurrubi Perwiragama, Lc. Setelah penyampaian materi selesai, peserta diberikan waktu untuk mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi. Walaupun hampir berada di penghujung acara, para peserta tetap menunjukkan antusiasme mereka dalam acara ini. Hal ini ditunjukkan oleh adanya enam peserta yang mengajukan pertanyaan terkait materi 3 dan 4.

Gambar 2. Penyampaian Materi 3 dan 4, Rabu (14/9/2022)

Kegiatan pelatihan mekanisme pendirian koperasi ini berlangsung hingga pukul 19.30 WIB. Secara keseluruhan, pelatihan mekanisme pendirian koperasi yang diadakan di Aula Mindrowo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga disambut dengan semangat dan antusiasme para peserta. Peserta baik offline maupun online terlibat aktif dalam serangkaian kegiatan ini. Beberapa peserta juga turut mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Adapun peserta yang hadir di Aula Mindrowo tidak hanya berasal dari Surabaya, beberapa berasal dari Kediri, Mojokerto, dan kota yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa minat atau ketertarikan terkait koperasi syariah cukup tinggi. Ibu Shochrul Rohmatul Ajija, S.E., M.Ec. selaku ketua pelaksana berharap bahwa peserta tetap bersemangat dalam mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan koperasi ini dan dapat mengimplementasikannya langsung di masyarakat.

“Berawal dari kegiatan pelatihan mekanisme pendirian ini, diharapkan peserta juga tetap semangat mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan koperasi ini dan dapat diimplementasikan langsung di masyarakat,” ujarnya.