(FEB NEWS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR), telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Jawa Timur, sebagai wujud komitmen FEB UNAIR untuk bisa mencetak lulusan-lulusan yang siap menghadapi tantangan Global, (12/10/2022).

Prosesi penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Pelaksanaan Program MBKM, dilakukan oleh: Dekan FEB UNAIR – Prof. Dr. Dian Agustia., SE., MSi., Ak., CMA., CA. bersama dengan Ketua KADIN Provinsi JATIM -  Adik Dwi Putranto. Dari Aula Fadjar Notonagoro, Lantai 2 FEB UNAIR.

Acara dihadiri oleh: Wakil Dekan I FEB UNAIR  – Dr. Wisnu Wibowo; Wakil Dekan III FEB Unair – Dr. Ahmad Rizki Sridadi; Ketua KADIN Provinsi JATIM -  Adik Dwi Putranto; Wakil Ketua Umum KADIN/Kepala Pengelola Export Center Surabaya/Wakil Direktur KADIN Institute - Tommy Kaihatu; Direktur KADIN Institute  - Nurul Indah Susanti; Pengurus KADIN Provinsi JATIM – Heru Pramono; CEO PT. Promosia Indonesia Sarana Global - Reza Fernanda Muhammad; CEO PT. Adipati Jaya Abadi Exportir - Hindra Soeparjanto; CEO Putera Nusantara Group, Exportir - Wahyu Kusuma Hadi;  Rossanto Dwi Handoyo, Ph.D – Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR; Sekretaris Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR – Widya Sylviana, SE., MSi., Ph.D.; Pengelola FEB UNAIR; Bapak/Ibu Dosen, Mahasiswa dan UMKM.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Dian Agustia SE., MSi., Ak., CMA., CA., mengemukakan bahwa hubungan antara perguruan tinggi dengan industri memang sangat diperlukan, karena menurut Prof. Dian Agustia, “kampus memang harus sejalan dengan dunia industri, dimana untuk meningkatkan mutu pendidikan, kampus memang perlu mendapatkan masukan yang besar dari dunia industri, guna penyempurnaan kurikulum/update kurikulum, sehingga link and match pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, usaha serta industri dapat dicapai.

Untuk itu, antara FEB UNAIR dengan KADIN Provinsi Jawa Timur, memang diperlukan kolaborasi sehingga bisa berjalan beriringan dalam turut memikirkan lulusan dari perguruan tinggi, yang menurut Dekan FEB UNAIR tidak hanya untuk lulusan UNAIR saja, namun juga, untuk semua lulusan perguruan tinggi, sebagaimana harapan Mas Mentri melalui Program MBKM, bahwa lulusan sudah harus dibekali dengan pengalaman. Dan untuk hal tersebut, Dekan FEB UNAIR menyampaikan terima kasihnya juga apresiasi yang sangat tinggi terhadap Ketua KADIN Provinsi Jawa Timur, bahwa melalui kerjasama tersebut bisa memberikan dampak positif kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Seringkali masyarakat menggap bahwa lulusan dari perguruan tinggi, masih kurang siap pakai. Untuk itu, guna menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global, sebagaimana yang dibuuhkan oleh industri, maka Progam Magang FEB UNAIR didesain secara terstruktur dimana mahasiswa magang, harus menunjukkan komitmen magangnya, sehingga akan benar-benar bisa memberikan kontribusi nyata terhadap perusahaan/industri tempat dimana mahasiswa itu magang, selain bahwa mahasiswa itu sendiri akan mendapatkan pengalaman secara nyata di dunia industri, dan bisa menerapkan segala ilmu yang didapatkan di kampus, dan mengetahui langsung bahwa apa yang ada di dalam teori terkadang belum tentu pas untuk suatu industri. Maka dari itu, menurut Prof. Dian Agustia, sangatlah diperlukan adanya pembimbing baik dari Industri maupun dari fakultas.

Sementara Adik Dwi Putranto - Ketua KADIN Prov. JATIM, dalam sambutannya menjelaskan bahwa 1 (satu) pokok Program KADIN untuk 5 Tahun ke depan adalah peningkatan SDM, tidak hanya terkait dengan MBKM, Vokasi, termasuk SDM dari UKM-UKM, termasuk kompetensi teknis dosen yang bisa mempengaruhi IKU, magang untuk guru, dan magang untuk dosen.

Menanggapi tentang pembimbing  dari Industri, Adik Dwi Putranto, menyatakan bahwa pertemuan tersebut adalah sudah klik, bahwa saat ini KADIN Prov. Jawa Timur, sedang fokus pada perbaikan industri, dimana diperlukan untuk melatih para Pelatih Tempat Kerja. Adik Dwi Putranto, melanjutkan bahwa “bila pada industri sudah punya pelatih tempat kerja, maka menerima adek-adek magang akan “nagihi”, bahkan ada yang sehari  bisa menerima 100 orang magang, karena nilai manfaatnya untuk industri adalah sangat besar dan bermanfaat.

Lebih lanjut, Adik Dwi Putranto, menjelaskan bahwa “KADIN saat ini sedang melakukan sosialisasi di industri-industri, bahwa terdapat pelatihan-pelatihan di industri agar di industri ada “Pelatih Tempat Kerja”, nama pelatihannya adalah “Pelatih Tempat Kerja” terdapat 20 Orang (10 dari industri dan 10 dari pendidikan). Sebelum diselenggarakan pelatihan maka diperlukan harmonisasi kurikulum, sehingga materi-materi /kurikulum-kurikulum yang ada di industri bisa link and match dengan kurikulum di SMK, Vokasi dan Perguruan Tinggi. 


Adik Dwi Putranto menjelaskan bahwa KADIN juga mengurusi MBKM ke Kampus-kampus. Kenapa demikian, dikarenakan Industri memang membutuhkan tim untuk bekerja, dimana tim tersebut harus mempunyai produktifitas, sehingga industri akan mempunyai daya saing yang lebih kuat, untuk itu dibutuhkan tim dari magang MBKM.

Maka kedepan, menurut Adik Dwi Putranto diperlukan pembahasan lebih lanjut tentang bagaimana cara mengukur produktifitas kerja dari kegiatan magang, dimana berhasil atau tidaknya kegiatan magang, diukur dari produktivitas.

Sementara Wakil Ketua Umum KADIN/Kepala Pengelola Export Center Surabaya /Wakil Direktur KADIN Institute - Tommy Kaihatu, menceritakan bahwa dahulu sering sekali menerima tantangan, dikatakan bahwa “lulusan dari universitas, tidak siap pakai oleh industri, tetapi siap untuk dididik”, maka Tommy berharap, “semoga dengan adanya Program MBKM, insya Alloh semuanya ini bisa bergulir, berjalan sebagaimana yang diharapkan, dari sisi framework thinking.

Tommy yang merupakan seorang industriawan dan juga pendidik (UNAIR sejati), menegaskan dan berharap, melalui Wakil Dekan I FEB UNAIR – Dr. Wisnu Wibowo, agar mahasiswa benar-benar memanfaatkan kesempatan tersebut, “Export Center Surabaya membuka peluang seluas-luasnya, bagi mahasiswa magang untuk benar-benar bisa belajar mulai dari bisnis manajemen seperti apa, bagaimana menghubungi buyer,  bagaimana sistem pembayaran, meskipun peserta magang memiliki latar belakang dari Program Studi Ekonomi Pembangunan. Ekspor Center memberi ruang untuk berinteraksi baik dengan UMKM, Perusahaan Besar dan Luar Negeri, guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa-mahasiswa magang untuk berkembang dan memiliki pengalaman secara nyata di dunia industri.

Mari sukseskan berkolaborasi untuk Negeri

Wujudkan pendidikan berkualitas dalam mencetak SDM Unggul Untuk Indonesia

 

Salam dari kami, Ksatriya Airlangga,

 

FEB SATU – UNAIR HEBAT

FEB SATU UNTUK UNAIR DAN INDONESIA

EXCELLENCE WITH MORALITY UNTUK INDONESIA