C:\Users\savir\Downloads\WhatsApp Image 2022-03-31 at 10.30.20.jpeg
Savira Rizma Yunita, SM. bersama Dr. Dino Patti Djalal 

Indonesia Universities Climate Conference (IUCC) merupakan konferensi terkait perubahan iklim yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dimana Dr. Dino Patti Djalal selaku chairman dan founder yang berkolaborasi dengan Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (United Kingdom Foreign, Commonwealth, and Development Office/FCDO) dan Sekretariat Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB ke - 26 (COP26). Konferensi ini diselenggarakan di Hotel Le Meridien, Jakarta pada tanggal 29 - 30 Maret 2022.

Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Airlangga (UNAIR) berkontribusi secara nyata dalam mensukseskan visi pencapaian target nol emisi Indonesia tahun 2050. Hal tersebut dilakukan melalui pengiriman delegasi ke Indonesian University Climate Conference (IUCC). Dalam forum IUCC ini, Universitas Airlangga membawa judul “Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Dekarbonisasi Menuju Ekonomi Hijau untuk Indonesia Wilayah Timur”.

Tim delegasi Universitas Airlangga yang hadir secara offline diwakili oleh Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development; dan Savira Rizma Yunita, SM. selaku mahasiswa Magister Sains Manajemen (MSM FEB UNAIR). Perwakilan degelasi yang hadir secara online adalah Bayu Arie Fianto, S.E., MBA., Ph.D. selaku dosen Fakultas ekonomi dan Bisnis (FEB); Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, S.T., DEA. selaku dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST); serta Dita Savana Aqsalia selaku mahasiswa teknik lingkungan.

Pada ajang konferensi tersebut, perwakilan UNAIR yakni Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih M Si dan Savira Rizma Yunita, SM. mengusulkan untuk membentuk Konsorsium Riset Nasional. Konsorsium ini berperan sebagai badan rekomendasi independen yang berfokus pada upaya pencegahan krisis iklim. Dengan perwakilan berbagai perguruan tinggi dan cendekiawan, konsorsium ini diharapkan dapat mendorong kebijakan pemerintah terkait mitigasi krisis iklim agar lebih ambisius. Atas pengusulan pembentukan Konsorsium Riset Nasional tersebut, perwakilan UNAIR mendapatkan pengahargaan dari pihak IUCC.

<a href=
Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. (tengah) dan Savira Rizma Yunita, SM. (kedua dari kanan) menerima apresiasi dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada hari kedua IUCC, Rabu (30/03/2022).

“Fokus rekomendasi yang diberikan UNAIR terhadap pemerintah dalam upaya penurunan risiko krisis iklim terletak pada aspek mitigasi dan pendanaan.” Ujar Savira. Aspek mitigasi ini dilaksanakan melalui upaya percepatan penggunaan berbagai jenis energi baru terbarukan (EBT). EBT menjadi alternative solusi yang dipertimbangkan, bahwa energi yang berasal dari bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang tinggi, sehingga memperparah risiko terjadinya perubahan iklim. EBT dapat memberikan kontribusi tidak hanya dalam mitigasi krisis iklim, tetapi juga peningkatan ekonomi masyarakat. Gagasan ini turut dituangkan dalam kertas publikasi yang dibacakan saat konferensi berlangsung.

C:\Users\savir\Downloads\WhatsApp Image 2022-04-17 at 17.04.57.jpeg
Savira Rizma Yunita, SM. sebagai delegasi saat menyampaikan gagasan dan kontribusi yang dapat dilakukan Universitas Airlangga dan Perguruan Tinggi untuk mencapai Net Zero Emission.

Dalam konferensi yang berlangsung di Jakarta ini, terdapat beberapa pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri yang ikut berpartisipasi, diantaranya ada (1) Prof. Dr. Emil Salim yang merupakan ahli ekonomi dan mantan politisi Indonesia; (2) H.E. Suharso Monoarfa selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Kabinet Indonesia Maju; (3) H.E. Owen Jenkins yang merupakan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste; (4) Dr. Nani Hendiarti selaku Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi; (5) Keith Bell yang juga salah satu Co-Directors dari UK Energy Research Center dan juga menjabat sebagai Scientific Director di Electrical Infrastructure Research Hub; serta (5) Dr. Helen Adams yang merupakan akademisi bidang humaniora pada perubahan iklim dan lingkungan di negara berkembang.  

 

<a href=

 

Dengan adanya konferensi IUCC ini, menghasilkan policy paper yang diberikan kepada Pemerintah, sehingga dapat dijadikan acuan dan rekomendasi dalam meningkatkan komitmen iklim di Indonesia. Partisipasi dalam konferensi ini juga turut berkontribusi dalam mendukung komitmen universitas dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) pada SDGs 13 (Climate Action), SDGs 16 (Peace, Justice and Strong Institution), dan SDGs 17 (Partnership for the Goals).

---

baca juga : https://www.unair.ac.id/2022/04/11/perwakilan-unair-usulkan-pembentukan-konsorsium-riset-nasional-dalam-iucc/