Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dewasa ini, menyebabkan berubahnya kebiasaan masyarakat. Terbatasnya ruang gerak masyarakat menyebabkan masyarakat memilih melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan secara tatap muka secara langsung menjadi virtual meeting. Salah satu kebiasaan masyarakat yang berubah adalah kegiatan jual beli dan transaksi yang dilakukan secara online. Masyarakat pedesaan juga turut merasakan dampak tersebut, namun pada kelompok ibu rumah tangga di Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto ditemukan bahwa mereka masih belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai belanja secara daring dan belum memiliki kemampuan dalam memanfaatkan marketplace sebagai media penjualan. Padahal Kecamatan kemlagi memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Berdasarkan fenomena tersebut, masyarakat Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto memerlukan edukasi mengenai pentingnya pengetahuan mengenai belanja online, dan pemanfaatan marketplace sebagai media berjualan online yang praktis dan mudah, guna meningkatkan kesejahterahaan dalam rumah tangga. Pencapaian dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah para ibu rumah tangga mampu membuat akun e-mail, akun marketplace, cara bertransaksi, dan cara mengambil foto produk, serta pemilihan duta Agraprana sebagai duta belanja online untuk menjadi wadah bertanya bagi ibu-ibu yang lain. Dengan mengikuti pelatihan ini ibu-ibu rumah tangga dapat menciptakan bisnis mereka sendiri utnuk menambah pemasukan rumah tangga. yang diajarkan, dan untuk memilih perwakilan dari peserta sebagai tempat bertanya ibu-ibu rumah tangga jika mengalami kesulitan. Adapun hal yang dijadikan patokan untuk melakukan evaluasi dan pemilihan Duta Belanja Online adalah dengan memberikan pertanyaan seputar kegiatan jual beli online yang telah dipelajari sebelumnya. Jumlah dari soal yang diujikan untuk evaluasi dan pemilihan Duta Belanja Online adalah sebanyak 20 soal, yang mana untuk 1 bernilai 5 poin.

1 wahyu rini small

2 wahyu rini small