“Apa yang saya lakukan sebenarnya relatif sama dengan yang teman-teman lakukan. Yang membuat berbeda adalah bagaimana selama belajar ini saya mengenal arti kata painful. Saya orang yang mau bersusah payah dalam belajar. Sesulit apapun materinya, saya selalu berupaya untuk belajar semaksimal mungkin…”
Semangat belajar Gery Lusiano Firmansyah berhasil mengantarkan lelaki kelahiran Ngawi tersebut pada titik kesuksesan di akhir masa kuliahnya, yaitu dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik FEB periode Juni 2021.
Menurut Gery yang kini telah lulus dari jurusan Akuntansi, ia tidak memiliki kiat khusus dalam belajar, malah Gery mengaku bahwa apa yang dirinya lakukan sebenarnya relatif sama dengan yang teman-temannya lakukan. Hanya saja, Gery merasa bahwa yang membuatnya berbeda adalah bagaimana ia mengenal arti kata painful selama melaksanakan proses pembelajaran di kampus. “Saya orang yang mau bersusah payah dalam belajar. Sesulit apapun materinya, saya selalu berupaya untuk belajar semaksimal mungkin, bertanya kepada teman, meminta masukan dari kakak tingkat. Dan yang paling penting adalah mau membaca mau belajar sendiri,” ungkap Gery. Menurut wisudawan tersebut, kesulitan yang harus ia lalui yang kemudian akan membentuk mental dan karakter pejuang dalam dirinya.
Memiliki IPK 4.00/4.00, pria yang hobinya bermain sepak bola tersebut merasa bahwa IPK sempurna yang ia miliki lebih dari sekadar angka, Gery merasa di dalam angka tersebut terkandung perjuangan, rasa sakit, lelah, keringat, kekhawatiran, dan hal-hal lain yang tidak ternilai. Gery juga menjelaskan bahwa IPK sempurna tersebut merupakan tanggung jawab untuk memberikan arti atau value bagi masyarakat sekitar tentang bagaimana dirinya mampu menyampaikan ilmu yang diperoleh sehingga bermanfaat bagi orang lain dalam memberikan pencerahan.
Sebagai Wisudawan Terbaik periode Juni 2021, Gery tidak hanya cemerlang dalam akademik, namun juga aktif dalam organisasi, kerap menjadi delegasi, sering mengikuti lomba dan suka berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Gery merupakan Wakil Ketua Moslem Students Association of Faculty Economics and Business (MOSAIC) pada tahun 2018 dan pernah memegang posisi Sekretaris Jendral atau Presiden Kongres Nasional Mahasiswa Akuntansi Indonesia 2020. Gery juga pernah beberapa kali menjadi delegasi, salah satunya menjadi delegasi Indonesia pada event International Social Business Summer Program (ISBSP) Daffodil International University, Dhaka, Bangladesh. Selain itu, Gery juga membuktikan kemampuan bersaingnya dengan memenangkan total 14 perlombaan atau event baik skala lokal, nasional maupun internasional. Berpedoman pada tri dharma perguruan tinggi, Gery juga aktif mengikuti pengabdian masyarakat, salah satunya adalah program kerja Pengembangan Produk Desa (PRODES) HIMA Akuntansi UNAIR di desa Pujon Malang tahun 2018.
Berbicara tentang masa depan, Gery sudah mempersiapkan dirinya sebelum memasuki dunia kerja karena menurut Wisudawan Terbaik tersebut, diperlukan persiapan yang matang untuk masuk ke dunia kerja, dan dirinya sudah melakukan persiapan tersebut dengan mengambil program magang di PT Berkah Multi Cargo Logistics yang merupakan salah satu bagian dari PT PELINDO 3 Group selama 6 bulan. Selain ingin menjadi seorang professional accountant, Gery juga memiliki cita-cita untuk mengembangkan kompetensi dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3 serta kembali ke dunia kampus dan mengabdikan dirinya untuk menjadi dosen suatu hari nanti.
Setelah melewati perjalanan kuliah yang begitu mengesankan, Gery memberi pesan kepada mahasiswa lain bahwa memang IPK merupakan hal yang penting, namun IPK bukanlah segalanya. Gery menyarankan agar mahasiswa dapat menggunakan kesempatan di perkuliahan untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin, sebaiknya ambil segala kesempatan dan jadilah mahasiswa yang mengambil peran. “IPK hanya konsekuensi dari sebuah totalitas perjuangan,” ungkap Wisudawan Terbaik tersebut. (BLQ)