Title: ANALISA TEORI PASAR EFISIEN DAN TEORI RANDOM WALK DI PASAR MODAL INDONESIA
Authors: BERNAD MAHARDIKA SANDJOJO
Item Type : Thesis (Thesis)
Affiliations: Program Studi Magister Sains Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia
Publisher: Universitas Airlangga
Abstract
Pasar modal di Indonesia masih menyimpan potensi yang sangat luar biasa mengingat pertumbuhannya dari tahun ke tahun yang selalu signifikan baik dari ukuran maupun dari harga. IHSG telah naik sebesar 15.32% sejak akhir tahun 2015 (IHSG ditutup di 2015 pada angka 4593.01) hingga akhir tahun 2016 dan nilai Kapitalisasi pasar modal Indonesia pada tahun 2016 ini telah tumbuh secara signifikan dari sebelumnya sebesar 353.25 miliar USD (sekitar 4872 trilliun rupiah) pada akhir tahun 2015 dan menjadi 428.22 miliar USD (sekitar 5753 trilliun rupiah) akhir tahun 2016 atau sekitar 48.5% dari GDP Indonesia dimana merupakan pertumbuhan terbesar ke 2 di Asia setelah Thailand. Banyaknya teori yang beredar di pasar dalam memilih emiten untuk pembentukan portofolio menjadi momok tersendiri bagi para investor pemula sebelum memasuki pasar modal. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah analisa fundamental mampu memberikan imbal hasil di atas pasar dibanding dengan memilih portofolio secara acak. Penelitian ini menggunakan tiga kriteria utama dari rasio fundamental yang biasa dipakai oleh Warren Buffet dalam pemilihan saham yaitu ROE,DER, dan NPM untuk dibandingkan imbal hasil berbanding risiko nya dengan portofolio yang dibentuk secara acak dan performa pasar. Kriteria fundamental Warren Buffet digunakan sebagai acuan mengingat bahwa hingga saat ini belum ada investor yang memiliki performa yang konsisten seperti Warren Buffet selama puluhan tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa portofolio yang dibentuk secara fundamental dan acak berhasil mengungguli pasar namun tidak secara signifikan. Hal ini menunjukan bahwa pasar modal di Indonesia sudah cukup efisien sehingga masih tidak dimungkinkan untuk mengambil keuntungan dari pasar. Di sisi lain, imbal hasil berbanding risiko antara portofolio yang dibentuk secara acak cenderung sama bahkan sedikit mengungguli sebagian besar portofolio yang dibentuk berdasarkan kriteria fundamental. Hal ini menunjukan bahwa saham di indonesia cenderung bergerak bukan berdasarkan hasil kinerja di masa lalu namun lebih berdasarkan informasi di masa mendatang. Emiten akan cenderung bergerak secara acak sehingga portofolio yang dibentuk secara fundamental dan acak tidak memberikan imbal hasil yang jauh berbeda.
Kata Kunci : Pasar modal Indonesia, pembentukan portofolio, analisa fundamental, Warren Buffet, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Nett Profit Margin, Portofolio acak.
Sources: http://repository.unair.ac.id/64902/