
Keyakinan dan kerja keras mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. Hal itu dibuktikan oleh Yunida Mustarini, Mahasiswi Program Studi S1 Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), yang berhasil lulus cumlaude pada wisuda UNAIR, pada Sabtu (4/10/2025).
Terlahir sebagai putri bungsu dari keluarga penjual rujak buah di Klaten, Jawa Tengah, Yunida tumbuh di lingkungan sederhana yang membuat pendidikan bukan menjadi prioritas utama. Namun semangatnya untuk belajar tidak pernah padam, bahkan ketika pandemi Covid-19 memaksanya menunda impian kuliah.
Setelah gagal diterima di Perguruan Tinggi Negeri pada 2020, Yunida tak menyerah. Ia bekerja di sebuah kedai minuman kekinian sambil belajar mempersiapkan diri untuk seleksi SBMPTN tahun berikutnya. “Saya hanya tidur beberapa jam setiap malam karena harus bekerja dan belajar. Tapi saya percaya, Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha,” ungkap Yunida.
Perjuangan itu akhirnya meluluhkan hati sang ayah yang semula tidak mengizinkannya kuliah karena kendala biaya. Dengan keyakinan penuh, Yunida berjanji kepada ayahnya bahwa ia akan mencari beasiswa dan tidak akan membebani keluarga.
Doa dan usaha itu terjawab pada tahun 2021. Yunida diterima di Universitas Airlangga melalui jalur SBMPTN dan langsung memperoleh beasiswa KIP Kuliah (KIPK). Tak berhenti di situ, ia juga meraih beasiswa ETOS ID dari Dompet Dhuafa serta beasiswa asrama Griya Khadijah dari PUSPAS UNAIR selama dua tahun berturut-turut.
Selama masa perkuliahan, Yunida aktif mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan kampus seperti UKM Tilawatil Qur’an (UKMTQ) dan program sertifikasi profesional. Berkat dedikasinya, Yunida bahkan memperoleh penghargaan berupa uang saku setara biaya UKT.
Puncak kisah inspiratifnya terjadi saat prosesi wisuda. Ketika Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., memberikan kesempatan bagi penerima beasiswa KIPK untuk berbagi kisah perjuangan, Yunida dengan berani mengangkat tangan dan menceritakan perjalanan hidupnya di hadapan ribuan peserta wisuda.
Tak disangka, kisah harunya menggugah hati Rektor yang saat itu secara langsung menganugerahkan beasiswa S2 kepada Yunida sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan ketulusannya dalam menempuh pendidikan.
“Segala yang saya capai ini adalah bukti dari ‘Kun Fayakun’. Tidak ada yang mustahil selama kita berusaha, berdoa, dan bertawakkal,” ujar Yunida dengan penuh haru. “Jika ada kesempatan baik, jangan ditunda. Karena Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” tambah Yunida.
Kisah perjuangan Yunida menjadi bukti nyata bahwa pendidikan mampu menjadi jalan perubahan hidup bagi siapa pun, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Semangatnya mencerminkan komitmen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga untuk terus menghadirkan Pendidikan Tinggi yang inklusif, berkeadilan, dan memberdayakan generasi muda Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.