KARIMAH AKBAR: Saatnya Muslimah Berperan, Bukan Baperan KARIMAH AKBAR: Saatnya Muslimah Berperan, Bukan Baperan Menanggapi banyaknya fenomena percintaan yang menjerumus kepada hal-hal negatif, DivisiKemuslimahan Moslem Students Association of Economics and Business Faculty (MOSAIC) FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar KARIMAH AKBAR (seminarkemuslimahan). Kegiatan itu dilaksanakan pada Sabtu (14/09/2019) di Aula Fadjar Notonegoro, FEBUNAIR. Mengusung tema “Saatnya Muslimah Berperan, Bukan Baperan”, diharapkan para muslimahdapat melakukan perannya dan menebar manfaat sesuai bidang masing-masing.Narasumber pertama ada Nuri Fauziah, M.Psi yang membahas tentang Jangan Mudah Baper, caramengelola hati agar tidak baperan yg negatif. Cinta itu fitrah. Baper menjadi musibah jika curhatdengan non mahram, berawal dari curhat menjadi terpikat. _Closing statement_ yang disampaikanadalah "Jadilah wanita yang sulit di dapat, namun beruntung jika dimiliki".Dewi Nur Aisyah, Ph.D sebagai narasumber kedua mengatakan bahwa perempuan memilikikeistimewaan dan kemuliaan yang tidak dimiliki oleh makhluk Allah yang lain. Beliau jugamenuturkan bahwa perempuan memiliki peran yang besar dalam agama islam.“Saat zaman romawi dan yunani, peran wanita sangat direndahkan tetapi ternyata dalam Islam,Allah SWT memberikan peran yang sangat mulia. bahkan dari perempuan inilah Allah ingin kita(wanita, Red) mencetak generasi-generasi peradaban yang jauh lebih beradab, generasi rabbaniyang lebih cinta kepada Al-Quran dan Islam,” ucapnya.Beliau menambahkan, seorang perempuan juga dapat berperan di dalam lingkup keluarga,pekerjaan dan lingkungan masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga mengatakan betapa pentingnyapendidikan bagi seorang perempuan.Selain itu, beliau menuturkan ada 3 peran utama yang harus dilakukan perempuan sebagai seorangmuslimah. Terlepas dari apa dan sebanyak apa peran yang dilakukan perempuan dalam bidanglainnya.“Dalam peran apapun, peran-peran bonus yang akan dilakukan nanti, pastikan 3 pilar utama seorangwanita tetap dilaksanakan. Yang pertama adalah wanita yang sholehah, yang kedua adalah menjadiistri yang taat dan yang ketiga adalah menjadi madrasah utama. Itulah 3 pilar peran muslimah yangtidak bisa ditawar,” pungkasnya.Sebagai penutup, beliau menambahkan sebagai seorang muslimah harus bisa menjalankan 3 peranutama dengan seimbang dan tidak mengurangi takaran sesuai porsinya. Sehingga, setelah ketigaperan utama tersebut dilaksanakan, barulah seorang perempuan dapat mengambil peran-perantambahan yang dibutuhkan. DIVISI KEMUSLIMAHANTELAGA IMAN | MOSAIC
STRATEGIC MEETING WITH DR. JEFFREY STANGL, CFA (ASSOCIATE DEAN - INTERNATIONAL AND STRATEGIC PARTNERSHIPS) - MASSEY BUSINESS SCHOOL, NEW ZEALAND
MAHASISWA FEB UNAIR, ABDUL RAHMAN, RAIH PENGHARGAAN GLOBAL STUDENT ENTREPRENEUR AWARD 2024 DENGAN STARTUP GELATAH