
(KOPSI NEWS) 16 Mei 2025 — Seminar bertajuk “Millennial Cooperative: Shaping the Future of Collaboration and Innovation” sukses diselenggarakan oleh Kelompok Studi Perkoperasian Mahasiswa (KOPSI) FEB Universitas Airlangga pada Jumat, 16 Mei 2025, bertempat di Aula Cendrawasih, Gedung Medang Lt. 3. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini disambut dengan antusiasme tinggi dari peserta, terutama kalangan mahasiswa, yang menjadi target utama edukasi koperasi generasi masa kini.
Membangun Koperasi yang Diminati Generasi Z
Fokus utama seminar adalah menjawab pertanyaan krusial: bagaimana membangun koperasi yang diminati oleh generasi muda, khususnya Gen Z? Di tengah tren menurunnya ketertarikan generasi muda terhadap koperasi yang sering dianggap kaku dan kuno, seminar ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidang ekonomi dan perkoperasian, yaitu Ibu Atik Purmiyati, S.E., M.Si., Ph.D., dan Bapak Dr. H. Asep Mulyana, S.E., M.C.E.
Dalam pemaparannya, Ibu Atik Purmiyati menyoroti pentingnya rebranding koperasi agar tidak lagi dipandang sebagai sistem lama yang tidak fleksibel. Ia menyatakan bahwa koperasi harus memiliki wajah baru yang lebih sesuai dengan karakteristik generasi muda yang dinamis, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan. Ia juga menekankan perlunya pendekatan digital agar koperasi dapat diakses dan dimanfaatkan dengan lebih mudah oleh mahasiswa, menjadikannya bagian dari gaya hidup kampus yang kolaboratif.
Sementara itu, Bapak Dr. Asep Mulyana menekankan pentingnya inovasi dalam model bisnis koperasi. Menurutnya, koperasi masa kini harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Strategi kolaboratif antaranggota dan pemanfaatan platform digital menjadi kunci untuk menciptakan koperasi yang tidak hanya relevan, tetapi juga kompetitif di era modern. Ia menambahkan bahwa koperasi dapat menjadi ruang tumbuhnya kewirausahaan sosial yang berorientasi pada keberlanjutan.
Kontribusi terhadap SDGs: Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
Seminar ini tidak hanya berdampak pada peningkatan wawasan peserta, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, seminar ini mendukung SDG 4: Quality Education, karena menjadi ruang edukasi penting bagi mahasiswa untuk memahami koperasi sebagai model ekonomi kolaboratif yang relevan dan berkelanjutan. Materi-materi seperti rebranding, digitalisasi, dan inovasi koperasi memperluas wawasan peserta mengenai potensi koperasi sebagai kekuatan ekonomi alternatif di tengah dominasi sektor swasta dan digital economy.
Kedua, seminar ini sejalan dengan SDG 8: Decent Work and Economic Growth, karena mendorong generasi muda untuk tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta peluang kerja melalui koperasi. Dengan menghadirkan koperasi sebagai entitas yang mampu menjawab kebutuhan zaman, kegiatan ini secara tidak langsung mengurangi risiko pengangguran terdidik dan memperkuat pilar ekonomi kolektif di kalangan mahasiswa.
Menuju Ekosistem Koperasi yang Lebih Inovatif dan Inklusif
Beragam diskusi dan pertukaran gagasan dalam seminar ini menjadi wadah refleksi dan inspirasi bagi para peserta. Salah satu peserta menyampaikan bahwa seminar ini membuka pikirannya terhadap potensi koperasi yang selama ini terkesan tertinggal. “Saya jadi sadar bahwa koperasi bisa jadi alternatif wirausaha yang aman, adil, dan punya masa depan,” ujarnya.
Bagi panitia, seminar ini juga menjadi ajang pembelajaran kepemimpinan, manajemen acara, dan penguatan nilai gotong royong—nilai yang sejatinya menjadi ruh koperasi itu sendiri. Dengan pendekatan yang lebih segar, digital, dan kolaboratif, koperasi dapat kembali menemukan tempatnya di hati generasi muda. Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan ekosistem koperasi yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis nilai-nilai partisipatif.