BERITA

WORKSHOP STATISTIKA PENELITIAN: DO AND DON’T!

WORKSHOP STATISTIKA PENELITIAN: DO AND DON’T!

(HIMA PDIA NEWS) Seringkali peneliti pemula dihadapkan pada kebingungan dalam menentukan aspek-aspek data apa saja yang perlu dianalisis dan ditampilkan dalam karya ilmiah seperti skripsi, tesis, maupun disertasi. Menjawab kebutuhan tersebut, HIMA PDIA menyelenggarakan seminar bertajuk “Statistika Penelitian – The Do and Don’t” pada Rabu, 28 Mei 2025. Acara ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu secara langsung di Aula Mindrowo FEB Universitas Airlangga dan secara daring melalui Zoom.

Seminar ini menghadirkan Dr. Lilik Sugiharti, S.E., M.Si., dosen Ilmu Ekonomi FEB Unair, sebagai narasumber, serta Muhammad Ilyas Junjunan, mahasiswa PDIA, sebagai moderator. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mendalam mengenai langkah-langkah yang tepat dan hal-hal yang sebaiknya dihindari dalam pengolahan serta analisis data penelitian.

Dalam paparannya, Ibu Lilik menekankan pentingnya penyusunan bagian Pendahuluan yang tidak hanya mencakup latar belakang, tetapi juga memperjelas aspek novelty dari penelitian. Novelty tersebut dapat berupa pendekatan pemodelan baru, penggunaan variabel yang berbeda, metode pengukuran inovatif, atau perbedaan signifikan dibandingkan studi sebelumnya.

Beliau juga menjelaskan hubungan antara rumusan masalah, tujuan penelitian, dan metode penelitian yang harus memiliki benang merah secara konsisten, mulai dari judul hingga kerangka konseptual, hipotesis, dan teknik analisis yang digunakan. Hal ini penting agar arah penelitian menjadi jelas dan terstruktur.

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah perbedaan antara kerangka konseptual dan kerangka berpikir. Kerangka konseptual bersifat wajib dan menggambarkan dasar teoritis serta empiris yang mengarahkan peneliti dalam memilih pendekatan analisis. Penambahan arah hubungan antar variabel (positif atau negatif) juga disarankan, terutama bila literatur sebelumnya belum memberikan kesimpulan yang pasti.

Pada bagian metodologi penelitian, Ibu Lilik menguraikan pentingnya mencantumkan pendekatan yang digunakan, jenis dan sumber data, populasi serta sampel, spesifikasi model, definisi operasional variabel, dan tahapan analisis ekonometrika. Beliau juga menjelaskan bahwa penggunaan tingkat signifikansi (error tipe I / alpha) dapat bervariasi, yaitu 1%, 5%, dan 10%.

Dalam memaparkan hasil penelitian, disarankan untuk terlebih dahulu menyajikan data asli yang belum ditransformasi guna analisis deskriptif. Sementara dalam pembahasan, peneliti dianjurkan untuk tidak sekadar menyebutkan apakah hasilnya sesuai dengan teori, tetapi juga mendiskusikannya secara mendalam dan fleksibel. Hubungan antara data deskriptif dan karakteristik responden atau sampel sebaiknya juga ditonjolkan, serta integrasi antara hasil dan pembahasan sangat diharapkan.

Sebagai penutup, bagian simpulan dan saran sebaiknya menyampaikan kontribusi serta nilai dari hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan atau implementasi kebijakan.

Pada sesi diskusi, peserta baik yang hadir secara langsung maupun daring aktif mengajukan pertanyaan seputar penggunaan skala Likert yang tepat, konversi data sekunder yang bernilai negatif, distribusi data untuk pilot test, alternatif teknik normalisasi data, hingga penggabungan antara data primer dan sekunder.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara narasumber dan peserta yang hadir secara langsung. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan bekal praktis bagi mahasiswa maupun peneliti dalam menyusun penelitian yang berkualitas, valid, dan kontributif.