BERITA

MAHASISWA PDIA UNAIR PERKUAT LITERASI METODOLOGI PENELITIAN MELALUI WORKSHOP “KENAL DEKAT PENELITIAN DATA PRIMER DAN SURVEI: DO AND DON’T”

MAHASISWA PDIA UNAIR PERKUAT LITERASI METODOLOGI PENELITIAN MELALUI WORKSHOP “KENAL DEKAT PENELITIAN DATA PRIMER DAN SURVEI: DO AND DON’T”

(HIMA PDIA NEWS) Surabaya, Selasa 21 Oktober 2025 — Himpunan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Akuntansi (HIMA PDIA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga menyelenggarakan workshop bertajuk “Kenal Dekat Penelitian Data Primer dan Survei: Do and Don’t” pada Selasa, 21 Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Aula Miendrowo FEB UNAIR dan melalui Zoom Meeting, dengan menghadirkan Prof. Dr. I Made Narsa, S.E., M.Si., Ak., CA., Sekretaris Direktorat Pendidikan UNAIR, sebagai narasumber tunggal. Acara dipandu oleh Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, mahasiswa PDIA UNAIR, dan diikuti oleh 83 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti — 42 hadir secara langsung dan 41 secara daring.

Workshop ini bertujuan memperkuat pemahaman akademisi dan peneliti mengenai konsep, desain, serta penerapan penelitian berbasis data primer dan survei. Dalam pemaparannya, Prof. I Made Narsa menekankan pentingnya ketepatan metodologi dalam penelitian sosial dan akuntansi, terutama dalam aspek desain survei, penentuan populasi, dan teknik sampling yang representatif.

Menurutnya, kesalahan dalam perancangan survei dapat menimbulkan bias dan melemahkan validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan metodologis agar mampu menghasilkan riset yang akurat, etis, dan berdaya guna bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun kebijakan publik.

Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pengenalan jenis data (kualitatif, kuantitatif, dan panel), desain riset (kualitatif, kuantitatif, sintesis, dan campuran), hingga isu metodologis seperti pemilihan sampel, tingkat analisis, dan validitas instrumen. Prof. Narsa juga menguraikan langkah-langkah konstruksi kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, serta prosedur cross-cultural adaptation sesuai standar Beaton et al. (2000).

Peserta diajak mengenali berbagai bentuk survey bias—seperti social desirability bias, question-order bias, wording bias, dan non-response bias—serta strategi untuk meminimalkannya. Pendekatan komprehensif ini memberikan wawasan praktis agar peneliti mampu menghasilkan data primer yang sahih secara akademik dan empiris.
Pelaksanaan workshop berlangsung interaktif melalui kombinasi metode ceramah, studi kasus, dan diskusi terbuka.

Peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar penerapan desain survei di berbagai bidang riset akuntansi dan manajemen. Selain memperoleh E-sertifikat 8 SKP dan E-modul materi workshop, peserta juga mendapat kesempatan untuk mengikuti sesi konsultasi individual mengenai rancangan penelitian masing-masing. Kegiatan ini menciptakan ruang belajar kolaboratif yang menghubungkan teori metodologi dengan praktik empiris, sekaligus memperkuat kapasitas riset mahasiswa pascasarjana.

Workshop ini menjadi wujud nyata kontribusi Universitas Airlangga terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas), poin 9 (Inovasi dan Infrastruktur Pengetahuan), dan poin 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Melalui kegiatan ini, UNAIR memperkuat perannya dalam membangun ekosistem penelitian yang beretika, inklusif, dan berkelanjutan. Pendekatan multidisipliner dan kolaboratif yang diterapkan mencerminkan komitmen universitas dalam mendorong transformasi akademik menuju evidence-based research. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi metodologis peserta, tetapi juga memperkokoh fondasi ilmiah bagi pengembangan ilmu akuntansi dan riset sosial di Indonesia yang selaras dengan agenda pembangunan global berkelanjutan.