
(BEM NEWS) – Ruang Kabinet (RUBIK), sebuah program internal yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (BEM FEB UNAIR), kembali diselenggarakan dengan semangat untuk memperkuat kapasitas organisasi dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan kepengurusan BEM.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong pengembangan aspek interpersonal, mentalitas kepemimpinan, dan rasa kekeluargaan antar anggota. Melalui berbagai sesi pelatihan yang disusun secara komprehensif, RUBIK bertujuan untuk membekali fungsionaris dengan keterampilan dalam mengelola dinamika organisasi serta kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan selama masa kepengurusan.
Salah satu agenda utama dalam RUBIK adalah sesi talkshow bertajuk Kesadaran Diri dan Keseimbangan Hidup, yang menghadirkan Prof. Nurul Hartini, S.Psi., M.Kes., Psikolog, sebagai narasumber. Dalam sesi ini, Prof. Nurul menyampaikan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan tanggung jawab organisasi, serta memberikan wawasan tentang cara mempertahankan motivasi dan kesehatan mental dalam berorganisasi.
RUBIK juga secara nyata mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:
- SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, melalui pelatihan peningkatan kapasitas organisasi;
- SDG 5 – Kesetaraan Gender, dengan memastikan partisipasi yang inklusif dan setara;
- SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, lewat penguatan profesionalisme pengurus; dan
- SDG 16 – Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat, dengan menanamkan nilai-nilai kepemimpinan yang transparan dan adil.
Kegiatan yang diselenggarakan pada 8 Mei 2025 di Aula Soepoyo, Gedung FEB Lt. 3 ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Aizha Faustina Almaaldiza Gunawan. Ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya acara yang menjadi ruang refleksi dan pembelajaran bagi para fungsionaris.
Presiden BEM FEB UNAIR 2025, Renandra Aryasakti, turut menyampaikan apresiasi terhadap tema yang diangkat. Ia menekankan pentingnya kesadaran diri dan keseimbangan hidup sebagai pondasi utama dalam menjalankan peran sebagai bagian dari struktur organisasi mahasiswa.
Antusiasme tinggi dari peserta menjadi bukti bahwa materi yang disampaikan memiliki relevansi kuat dengan kehidupan sehari-hari fungsionaris. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para pengurus dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi dinamika organisasi, serta terus berkembang secara personal maupun profesional demi membentuk BEM FEB UNAIR yang aktif, solid, dan berdampak positif.