
Surabaya, Jumat, 19 September 2025 – Association of Sharia Economic Student (AcSES) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar Festival Ilmiah Ekonomi Syariah (FALAH) pada Jumat (19/9/2025) di Aula Fadjar Notonagoro, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR. Agenda tahunan ini resmi dibuka dengan seminar Kajian Fiqih Muamalah (KAFILAH).
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si., selaku Wakil Dekan I FEB UNAIR, menyampaikan harapan agar FALAH dapat menjadi ajang kolaborasi bagi seluruh pemangku kepentingan. Beliau juga mengapresiasi kerja keras AcSES UNAIR yang konsisten menghadirkan kegiatan ini sebagai ruang kolaborasi dan dakwah ekonomi syariah.
Penguatan Industri Halal
Acara pembukaan turut menghadirkan Keynote Speech oleh Ir. Irvan Wahyudrajad, MMT, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa penguatan industri halal terus diupayakan melalui program-program strategis.
Beberapa program yang dijalankan antara lain pembangunan Rumah Potong Hewan dan Rumah Potong Unggas dengan alokasi APBD sebesar Rp 9,23 miliar yang diresmikan pada 21 Agustus 2025, sertifikasi halal untuk penggilingan daging di RPH Surya Mart/Rumah Daging yang ditargetkan selesai akhir 2025, serta inisiasi Pasar Halal Arimbi yang berlangsung pada Juli–Agustus 2025.
“Fasilitas sertifikasi halal juga diberikan kepada UMKM dan pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) dengan dukungan APBD Rp 240 juta. Hingga saat ini tercatat sebanyak 27.033 UMKM telah tersertifikasi halal,” ungkapnya.
Kajian Fiqih Muamalah dan Seminar Bisnis
Selain sesi keynote speech, FALAH juga diawali dengan Kajian Fiqih Muamalah (KAFILAH) yang menghadirkan Imam Muslim, S.H.I., M.M., CODP (Manajer LAZNAS BMH Jatim); Moch. Rizqi Aladib (Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa); serta Prof. Dr. Imron Mawardi, SP., M.Si. (Guru Besar Ekonomi Islam FEB UNAIR).
Diskusi dalam KAFILAH menyoroti potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Indonesia. Namun, banyak masyarakat masih menyalurkan zakatnya melalui lembaga tidak resmi sehingga menyulitkan perhitungan potensi zakat secara nasional.
Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan berbagai kompetisi, di antaranya Lomba Karya Tulis Ilmiah, Olimpiade, dan Business Plan Competition. Antusiasme peserta terlihat dari hadirnya 30 tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
FALAH 2025 berlangsung selama dua hari, 19–20 September 2025, dengan agenda utama berupa final kompetisi, seminar, talkshow, serta pengumuman pemenang. Pada hari kedua, terdapat seminar bisnis yang menghadirkan Prof. Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si. (Wakil Dekan I FEB UNAIR) dan Wildan Salim, seorang praktisi bisnis.
Seminar tersebut membahas pengelolaan bisnis yang berkomitmen pada prinsip syariah, seperti menghindari praktik riba, gharar, dan maysir. Prinsip ini menjadi pondasi penting dalam pembangunan ekonomi syariah. Melalui FALAH, AcSES UNAIR berkomitmen mewadahi ide-ide cemerlang dari para peserta sekaligus memperkuat peran mahasiswa dalam mendakwahkan nilai-nilai ekonomi syariah.
Penyelenggaraan FALAH 2025 sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam memberikan ruang pembelajaran, kompetisi, dan seminar yang meningkatkan literasi ekonomi syariah bagi mahasiswa. Selain itu, dukungan terhadap penguatan industri halal dan pemberdayaan UMKM turut mendukung lahirnya generasi muda yang berdaya saing serta berkomitmen pada prinsip ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Rizma Elyza