BERITA

UMKM NAIK KELAS, GENERASI MUDA TERINSPIRASI: MAHASISWA FEB UNAIR DORONG DIGITALISASI USAHA DI MALANG

UMKM NAIK KELAS, GENERASI MUDA TERINSPIRASI: MAHASISWA FEB UNAIR DORONG DIGITALISASI USAHA DI MALANG

Surabaya, Selasa 12 Agustus 2025 – Upaya pemberdayaan ekonomi lokal kembali digaungkan melalui program “Peduli UMK Vol. 2”, sebuah inisiatif kolaboratif antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Program yang berlangsung dari 8 Juli hingga 7 Agustus 2025 ini mengusung misi besar: memperkuat daya saing UMKM agar mampu beradaptasi dengan tantangan persaingan terbuka dan percepatan digitalisasi.

Di Kota Malang, Olive Budiman Surjadi, mahasiswa Program Studi Akuntansi FEB UNAIR, menjadi pelaksana utama program. Ia menggandeng tiga pelaku UMKM lokal yang berpotensi untuk dikembangkan: Da Rifi, Part of Happiness (Bocil Nyempluk), dan Ol Say Malang. Ketiga usaha ini sama-sama menghadapi kendala memperluas pasar ke luar kota dan belum optimal memanfaatkan platform penjualan daring.

Da Rifi, yang memproduksi kripik cimol seblak, kripik usus, dan sale pisang, sebenarnya sudah mengikuti berbagai kelas digital marketing secara online, namun kesulitan memahami teknis penerapannya. Part of Happiness (Bocil Nyempluk), produsen emping, marning jagung, dan tahu pilus, telah memiliki akun Shopee tetapi belum tahu cara memasarkan produk selain menitipkannya di toko fisik. Sementara Ol Say Malang, produsen snack inovatif berupa permen enak berbahan dasar tepung sayur pakcoy, sudah mengantongi izin PIRT dan HAKI logo, namun masih mengandalkan penjualan titip toko tanpa jangkauan pasar yang lebih luas.

Menjawab tantangan tersebut, Olive memusatkan pendampingan pada pemanfaatan Shopee sebagai kanal pemasaran digital. Langkah yang dilakukan meliputi aktivasi kembali akun Shopee Da Rifi, konversi akun pembeli menjadi penjual untuk Part of Happiness, hingga pendaftaran ulang Ol Say Malang setelah pencabutan nomor dari akun lama yang lupa kata sandi.

Selain itu, pendampingan Part of Happiness juga mencakup pengelolaan media sosial agar lebih profesional dan mudah dijangkau konsumen. Olive mengatur ulang nama akun Instagram, memperbaiki bio, serta membuatkan Linktree untuk mengintegrasikan tautan penting seperti katalog produk dan kontak pemesanan. Sementara itu, seluruh UMKM dibekali foto produk yang lebih menarik, template pengeditan, strategi penamaan produk yang ramah pencarian, pengaturan berat produk yang akurat, dan penyusunan deskripsi yang jelas.

Tidak hanya itu, pelaku UMKM diajarkan perhitungan ulang harga jual agar tetap kompetitif meski mengikuti Program Gratis Ongkir Xtra yang memiliki biaya layanan 4–6 persen. Mereka juga diperkenalkan pada fitur “Naikkan Produk” sebagai cara promosi gratis di Shopee. Hasilnya mulai terlihat: ketiga UMKM kini memiliki akun penjual aktif, foto produk yang layak jual, serta keterampilan mandiri dalam mengelola dan mempromosikan produk secara daring.

Dampak positif pun dirasakan langsung oleh para pelaku usaha. Pemilik Da Rifi mengungkapkan bahwa metode pendampingan tatap muka jauh lebih efektif dibandingkan pelatihan daring. “Awalnya saya sering ikut program digital marketing online, tapi tidak paham-paham. Begitu diajari langsung, ternyata saya bisa,” tuturnya. Sementara itu, pemilik Part of Happiness menyampaikan rasa terima kasihnya atas berbagai pengetahuan baru yang diperoleh. “Duh kak, makasih banget udah dibantu. Kalau nggak ada gini-gini, nggak bisa tahu tips-tips di Shopee dan cara jual online biar laris,” ungkapnya.

Tidak hanya fokus pada pelaku usaha, Olive juga memperluas manfaat program ke dunia pendidikan. Ia melakukan kunjungan ke SMAK Kolese Santo Yusup Malang untuk memberikan edukasi kepada siswa kelas XII. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan FEB UNAIR, program studi, jalur masuk perguruan tinggi, hingga fasilitas penunjang perkuliahan. Antusiasme siswa terlihat tinggi, dengan banyaknya pertanyaan seputar proses seleksi dan prospek lulusan. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan motivasi siswa dalam merencanakan pendidikan tinggi, sekaligus memperkenalkan FEB UNAIR sebagai institusi pendidikan ekonomi terkemuka yang mencetak lulusan berdaya saing global.

Program “Peduli UMK Vol. 2” di Malang memberikan manfaat yang luas. Bagi UMKM, kegiatan ini meningkatkan literasi digital, memperluas jangkauan pemasaran, dan meningkatkan profesionalisme layanan. Bagi generasi muda, kunjungan edukasi membuka wawasan mengenai peluang studi dan karier di bidang ekonomi. Sementara bagi Olive, program ini menjadi sarana menerapkan wawasan bisnis secara langsung, mempertajam keterampilan komunikasi lintas generasi, serta menumbuhkan empati terhadap pelaku usaha tradisional.

Kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini berkontribusi pada SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan memberikan akses pasar digital yang berpotensi meningkatkan pendapatan UMKM. Melalui pelatihan literasi digital bagi pelaku usaha dan edukasi siswa SMA, kegiatan ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Pendampingan yang membekali UMKM dengan keterampilan adaptif di era digital merupakan wujud nyata pencapaian SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Lebih dari itu, sinergi antara perguruan tinggi, lembaga negara, dan pelaku usaha mencerminkan semangat SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

Melalui pendampingan intensif dan edukasi lintas sektor ini, Olive Budiman Surjadi membuktikan bahwa satu mahasiswa mampu membawa perubahan nyata—mendorong UMKM naik kelas sekaligus menginspirasi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.