Jakarta, Rabu 06 agustus 2025 – Upaya penguatan ekonomi kerakyatan kembali digaungkan melalui program bertajuk “Kampus Berdampak: Mahasiswa Peduli UMK Vol. 2”, sebuah inisiatif kolaboratif antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah IV. Program ini dilaksanakan selama satu bulan, mulai 7 Juli hingga 8 Agustus 2025, dengan misi utama mendorong edukasi digitalisasi UMKM dan penerapan prinsip persaingan usaha sehat di wilayah Jakarta Timur. Sebagai pelaksana, Ravina Mauliapriliany Noer Said, mahasiswa Program Studi S1 Manajemen FEB UNAIR, terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pendampingan, edukasi, dan advokasi kepada tiga pelaku usaha lokal di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung.
Ketiga UMKM yang menjadi sasaran pendampingan, yaitu Aishii Boba & Tea, Warung Ulfa, dan Rumah Makan Padang Ajo, menghadapi beragam tantangan usaha, mulai dari kurangnya identitas visual, belum aktifnya media sosial, hingga sistem pembayaran yang masih sepenuhnya manual. Ravina mengawali kegiatan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap pemilik usaha untuk memetakan permasalahan yang dihadapi. Dari hasil tersebut, ia menyusun solusi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing UMKM, dengan fokus pada dua pilar utama program, yakni edukasi digitalisasi UMKM dan penerapan prinsip persaingan usaha yang sehat dan beretika.
Solusi yang diterapkan di antaranya adalah pembuatan logo usaha, pembukaan akun Instagram, integrasi Linktree, pendaftaran ke Google Maps, penyusunan content planner, hingga penerapan pembayaran non-tunai melalui QRIS. Sebagai bentuk inovasi sederhana namun berdampak, Ravina juga membuat loyalty card untuk Aishii Boba & Tea sebagai strategi menjaga loyalitas pelanggan. Untuk Warung Ulfa, pendampingan berfokus pada penguatan visibilitas digital melalui Google Maps dan branding usaha. Sementara Rumah Makan Padang Ajo kini telah beralih menggunakan WhatsApp Business untuk memisahkan komunikasi pribadi dan bisnis, serta memperkuat promosi melalui media sosial.
Dampak program pun dirasakan langsung oleh para pelaku usaha. Agus, pemilik Aishii Boba & Tea, menyampaikan bahwa penerapan QRIS dan strategi loyalitas yang disusun Ravina telah membantu mempermudah transaksi dan meningkatkan daya tarik usaha. Ulfa, pemilik Warung Ulfa, mengaku lebih percaya diri setelah usahanya memiliki logo dan dapat ditemukan dengan mudah secara online. Ajik, dari Rumah Makan Padang Ajo, pun merasakan manfaat besar setelah pesan usaha tidak lagi tercampur dengan komunikasi pribadi, berkat pengelolaan WhatsApp Business dan media sosial yang lebih terstruktur.
Tak hanya menyasar UMKM, Ravina juga menjalankan misi edukasi kepada generasi muda melalui kunjungan ke SMA Islam Al Azhar Kelapa Gading. Dalam kunjungan ini, Ravina memberikan informasi dan pengenalan tentang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga kepada siswa kelas 12, dengan menyampaikan berbagai hal penting seperti cara masuk perguruan tinggi, akreditasi kampus, program studi yang tersedia, hingga fasilitas penunjang perkuliahan di FEB UNAIR. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan motivasi siswa dalam merencanakan pendidikan tinggi, sekaligus memperkenalkan FEB UNAIR sebagai salah satu institusi pendidikan ekonomi terkemuka di Indonesia yang siap mencetak lulusan unggul dan berdaya saing global.
Program Mahasiswa Peduli UMK Vol. 2 yang dilaksanakan oleh Ravina menjadi bukti bahwa mahasiswa FEB UNAIR tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga mampu hadir sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Dengan pendekatan edukasi digitalisasi UMKM dan penguatan prinsip persaingan usaha yang sehat, program ini memberikan dampak nyata dalam meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro di tingkat lokal. Selain berdampak langsung bagi UMKM, program ini juga memberikan manfaat nyata bagi berbagai pihak yang terlibat. Bagi mahasiswa, khususnya Ravina, kegiatan ini menjadi ajang untuk menerapkan ilmu manajemen secara langsung, serta melatih kemampuan komunikasi, analisis, dan pemecahan masalah. Bagi FEB UNAIR, program ini memperkuat komitmenTri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus menegaskan posisi kampus sebagai mitra strategis dalam pengembangan masyarakat. Di sisi lain, KPPU mendapatkan kanal baru untuk menyosialisasikan prinsip persaingan usaha yang sehat secara konkret. Adapun bagi UMKM, program ini berdampak langsung terhadap peningkatan literasi digital, efisiensi operasional, serta profesionalisme layanan yang berkelanjutan.
Program ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 1 (pengentasan kemiskinan) melalui peningkatan kemandirian ekonomi, SDG 4 (pendidikan berkualitas) melalui edukasi pelaku usaha dan siswa, SDG 8 (pertumbuhan ekonomi inklusif) melalui digitalisasi usaha, serta SDG 17 (kemitraan lintas sektor) melalui kolaborasi antara kampus dan lembaga negara.
Melalui keterlibatan aktif dalam program ini, Ravina Mauliapriliany Noer Said, mahasiswa Program Studi S1 Manajemen FEB UNAIR, telah menunjukkan bahwa aksi nyata dari satu mahasiswa mampu memberikan perubahan besar bagi tiga UMKM sekaligus. Harapannya, model sinergi antara perguruan tinggi dan KPPU ini dapat menjadi role model nasional dalam memperkuat ekosistem UMKM yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing digital di berbagai wilayah Indonesia.