BERITA

UMKM BALI NAIK KELAS! FEB UNAIR & KPPU DORONG DIGITALISASI, KEMITRAAN ADIL, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI LOKAL

UMKM BALI NAIK KELAS! FEB UNAIR & KPPU DORONG DIGITALISASI, KEMITRAAN ADIL, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI LOKAL

Bali, 14 Juli – 8 Agustus 2025 — Selama hampir satu bulan, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV menjalankan program pendampingan UMKM Bali naik kelas. Program ini melibatkan tiga pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di Badung dan Tabanan untuk memperkuat pemasaran digital, manajemen usaha, dan pemahaman prinsip kemitraan yang adil. Kolaborasi ini menjadi jembatan antara pengetahuan akademik dan tantangan riil dunia usaha, sehingga solusi yang diberikan lebih tepat sasaran dan berdampak jangka panjang.

Dalam pendampingan UMKM Bali naik kelas ini, Ni Putu Elsa Nitania Putri, mahasiswa Program Studi S1 Manajemen FEB UNAIR angkatan 2023, terjun langsung memberikan pelatihan dan konsultasi ke Old Muse (Badung), Sajian Ala Makcay (Tabanan), dan Mie Kelor GUD (Tabanan). Setiap kunjungan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing usaha, mulai dari branding, strategi rekrutmen, hingga optimalisasi platform digital. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mitra diskusi yang membantu pelaku UMKM menyusun rencana jangka panjang.

Menguatkan UMKM, Menguatkan Ekonomi Lokal

UMKM memegang peran penting dalam pengentasan kemiskinan (SDG 1), menyumbang lebih dari 60% PDB, dan menyerap hingga 97% tenaga kerja nasional. Sayangnya, keterbatasan akses pasar, literasi digital rendah, dan lemahnya posisi tawar masih menjadi tantangan besar. Pendampingan UMKM Bali naik kelas yang dilakukan FEB UNAIR dan KPPU hadir untuk menjawab tantangan tersebut melalui transfer pengetahuan (SDG 4) dan keterampilan digital yang langsung bisa diterapkan, sehingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru (SDG 8). Upaya ini juga mendukung keberlanjutan bisnis lokal agar mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan global.

Pendampingan Lapangan: Digitalisasi dan Strategi Usaha

Selama pelaksanaan, pendampingan UMKM Bali naik kelas dilakukan secara daring dan luring. Kegiatan mencakup:
Pelatihan Meta Bisnis untuk mengelola akun Facebook & Instagram terintegrasi.
Konsultasi pembuatan konten promosi dan penggunaan aplikasi editing.
Pembuatan logo baru untuk Sajian Ala Makcay sebagai identitas merek.
Desain poster rekrutmen karyawan untuk Old Muse agar proses seleksi lebih efektif.
Pengenalan fitur Asisten Toko Shopee untuk Mie Kelor GUD guna meningkatkan pelayanan pelanggan.
Kunjungan promosi FEB UNAIR ke SMAN 1 Tabanan, berbagi informasi kampus lewat presentasi, fun fact, dan games berhadiah.

Hasil Nyata dan Perubahan Positif

Dampak pendampingan UMKM Bali naik kelas mulai terlihat: Old Muse kini aktif di media sosial dan memiliki strategi rekrutmen yang rapi, Sajian Ala Makcay punya logo baru dan memahami teknik pemasaran digital, sementara Mie Kelor GUD mulai mengoptimalkan asisten toko dan jalur pemasaran alternatif. Selain itu, para pelaku UMKM juga memahami hak-hak kemitraan sesuai regulasi dari KPPU, yang memperkuat posisi tawar mereka di pasar. Perubahan ini diharapkan menjadi titik awal transformasi bisnis yang lebih berkelanjutan.

Kolaborasi Multi-Pihak, Dampak Multi-Dimensi

Pendampingan UMKM Bali naik kelas ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi seperti FEB UNAIR, lembaga negara seperti KPPU, dan pelaku usaha mampu menciptakan perubahan nyata. Bukan hanya memberikan solusi teknis, tetapi juga membangun kemandirian, meningkatkan daya saing, dan memperluas pasar. Model pendampingan ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain dengan sektor usaha yang lebih beragam. Dampak akhirnya bukan hanya pada peningkatan omzet, tetapi juga pada terciptanya ekosistem bisnis lokal yang tangguh, inklusif, dan siap berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.