BERITA

TRANSFORMASI DIGITAL FEB UNAIR & KPPU: “UMKM LOKAL MOJOKERTO MAKIN PERCAYA DIRI, GENERASI MUDA KIAN TERINSPIRASI”

TRANSFORMASI DIGITAL FEB UNAIR & KPPU: “UMKM LOKAL MOJOKERTO MAKIN PERCAYA DIRI, GENERASI MUDA KIAN TERINSPIRASI”

(FEB NEWS) Memasuki era bisnis yang bergerak cepat, kemampuan beradaptasi menjadi kunci bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bertahan. Menyadari hal ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV menggelar program “Kampus Berdampak: Peduli UMKM”. Selama periode Juli–Agustus 2025, tim mahasiswa FEB UNAIR yang terdiri dari Ulvina Wilda Aisiyah (141231140), Kevin Putra Setiawan (141231122), dan Salsabila Qatrunnada Syafian Iftinan (141231133) dari Prodi Ilmu Ekonomi angkatan 2023, terjun langsung mendampingi tiga pelaku usaha, Dapur Mb.Kriest (Kranggan, Kota Mojokerto), Geprekin (Magersari, Kota Mojokerto), dan Jajanane_Ndul (Prajurit Kulon, Kota Mojokerto) guna memperkuat daya saing mereka di ranah digital.

Pendampingan ini dimulai dengan identifikasi tantangan lapangan yang dihadapi masing-masing pelaku usaha. Dapur Mb.Kriest membutuhkan strategi promosi daring, Geprekin memerlukan perbaikan pembukuan di cabang-cabangnya, sementara Jajanane_Ndul bersiap melakukan ekspansi ke Surabaya dan memerlukan konsep pemasaran yang lebih matang.
Tahapan program berlangsung bertahap. Pada minggu kedua, pelaku UMKM mendapatkan pengenalan QRIS dan pelatihan pengelolaan keuangan sederhana. Meskipun sebagian masih mempertimbangkan penerapannya karena biaya administrasi, diskusi ini membuka wawasan mereka mengenai efisiensi transaksi dan kredibilitas usaha.

Minggu berikutnya difokuskan pada pelatihan copywriting dan strategi digital marketing. Geprekin mempelajari cara menyusun teks promosi yang menggugah, Jajanane Ndul memperbarui tampilan visual media sosialnya, sedangkan Dapur Mb.Kriest mulai aktif di Instagram. Pada minggu keempat, tim membantu membuat titik lokasi di Google Maps, mempermudah calon pelanggan menemukan lokasi usaha hanya dengan satu pencarian.

Seluruh rangkaian pendampingan ini sejalan dengan Sustainable Development Goal (SDG) 8 yang menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan melalui penciptaan pekerjaan yang produktif. Peningkatan kapasitas UMKM tidak hanya memberi peluang memperluas pasar, tetapi juga mendorong penyerapan tenaga kerja, memperkuat rantai pasok lokal, dan menggerakkan perekonomian daerah. Dengan kemampuan digital yang lebih baik, pelaku UMKM mampu bersaing di pasar yang lebih luas dan menciptakan efek berantai bagi komunitas sekitarnya.

“Sekarang saya bisa bikin caption yang nggak sekadar memberi informasi, tapi juga membuat orang penasaran untuk membeli,” ujar pemilik Jajanane_Ndul sambil tersenyum melihat unggahan terbarunya.

Sementara Ibu Kristin dari Dapur Mb.Kriest mengungkapkan, “Awalnya saya tidak terbiasa menggunakan media sosial. Tapi setelah dibimbing, saya jadi semangat mempromosikan usaha secara online.”

Tak berhenti di UMKM, saya dan tim mahasiswa lainnya juga mengunjungi SMKN 2 Buduran untuk berbagi wawasan seputar dunia perkuliahan di FEB UNAIR. Sebanyak 111 siswa dari jurusan Manajemen Perkantoran, Akuntansi, dan Bisnis Digital mendapat informasi mengenai pilihan program studi, prospek karier, serta pengalaman nyata mahasiswa dalam menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat.

Mahasiswa FEB UNAIR membagikan kisah bagaimana pengalaman kuliah dapat membuka jejaring luas, meningkatkan keterampilan praktis, dan menumbuhkan kepercayaan diri untuk terjun ke dunia kerja. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan tips persiapan sejak bangku sekolah, seperti membangun portofolio, mengasah keterampilan komunikasi, dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar.

Keterlibatan mahasiswa di lapangan mencakup pendampingan teknis, pembuatan materi promosi, pelatihan aplikasi desain, hingga penyusunan strategi unggahan media sosial. Seluruh rangkaian kegiatan ini berjalan dengan arahan akademis dari Dosen Pembimbing Dunga Dwi Barinta, S.E., M.M., sementara KPPU melengkapi proses ini dengan memberikan pemahaman tentang etika persaingan usaha yang sehat dan kemitraan yang saling menguntungkan

Kini, Dapur Mb.Kriest memiliki identitas online yang lebih jelas, Geprekin memperkuat citra di cabang barunya, dan Jajanane_Ndul siap menembus pasar baru. Sementara itu, para siswa SMK membawa pulang motivasi untuk terus menimba ilmu dan membangun masa depan.

Program “Kampus Berdampak: Peduli UMKM” menjadi bukti bahwa kolaborasi perguruan tinggi dengan lembaga negara mampu mengubah konsep pemberdayaan ekonomi menjadi aksi nyata. Dengan pendekatan yang tepat, SDG 8 dapat diwujudkan melalui penciptaan lapangan kerja, penguatan daya saing, dan pertumbuhan ekonomi lokal yang berkesinambungan.