Tim mahasiswa dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia.
Baca juga:
Tim ini mengusung karya bisnis kreatif bernama Rasen Space, sebuah inovasi bisnis fashion berkelanjutan yang memanfaatkan kain perca untuk mendukung circular fashion economy.
Adapun susunan tim dari brand Rasen Space yang mewakili FEB UNAIR dalam program bergengsi ini adalah sebagai berikut:
- Hera Audita Rasendriya (Manajemen 2023) – Ketua Tim
- Mefy Murtia Aprilliani (Manajemen 2023) – Anggota
- Putri Maulidah Hidayah (Manajemen 2023) – Anggota
- Marsya Sahda Fathony (Manajemen 2023) – Anggota
- Natasya Alifia Putri Febriani (Manajemen 2024) – Anggota
Selaku pembimbing adalah Diansanto Prayogo, S.KM., M.Kes.- Dosen FKM UNAIR, selain beliau mereka juga berkonsultasi dengan Dr. Tri Siwi Agustina, SE., M.Si. – Ketua Pusat Kewirausahaan dan Relasi Industri FEB UNAIR, dan juga Angga Erlando, S.E., M.Ec Dev – Ketua Pusat Pengembangan Prestasi Mahasiswa (P3M) FEB UNAIR, yang turut berperan dalam mengarahkan strategi dan pengembangan bisnis agar memenuhi kriteria P2MW.
Baca juga:
Tim ini mengusung inovasi bisnis yang menggabungkan aspek keberlanjutan lingkungan dan nilai sosial, yaitu melalui Rasen Space, sebuah brand fashion yang berkomitmen pada prinsip circular fashion economy. Berdiri sejak 2023, Rasen Space awalnya menjual tas dan aksesoris berbahan manik-manik biasa, namun melalui riset dan pengamatan pasar, tim melihat potensi besar dalam pemanfaatan limbah tekstil berupa kain perca yang seringkali diabaikan.
Transformasi pun dimulai. Rasen Space kini hadir sebagai brand yang tidak hanya menawarkan desain unik dan fungsional, tetapi juga menjadikan bahan sisa sebagai elemen utama dalam setiap produk yang dibuat. Produk andalan pertama mereka adalah tas dengan desain menyerupai dasi yang dibuat dari kain perca, dijahit secara manual oleh pengrajin lokal, dan dirancang secara ergonomis agar nyaman digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Produk ini mencerminkan kepedulian tim terhadap isu limbah tekstil sekaligus mendukung pemberdayaan pengrajin lokal.
Baca juga:
Tak hanya itu, mereka juga menghadirkan produk bag charm, yaitu aksesoris pelengkap tas yang dibuat dari kombinasi manik-manik dan sisa kain produksi utama. Dengan desain yang unik dan tidak diproduksi secara massal, setiap bag charm memberikan kesan eksklusif bagi pengguna, serta mengusung konsep zero waste dalam proses pembuatannya.
P2MW sendiri merupakan salah satu program unggulan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa wirausaha serta memperkuat pembinaan kewirausahaan berbasis karakter inovatif dan usaha berkelanjutan. Program ini juga mendorong terciptanya ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi melalui kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), komunitas, pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya. Dalam pelaksanaannya, P2MW 2025 dimulai dengan proses unggah proposal yang ditutup pada 6 Juni, dilanjutkan seleksi pada minggu kedua hingga keempat Juni, dan pengumuman peserta lolos pendanaan pada minggu pertama Juli.
Luaran dari program ini tidak hanya berupa gagasan semata, tetapi juga mengarah pada penguatan bisnis nyata yang meliputi produk atau jasa inovatif siap produksi, akun media sosial usaha yang aktif menggambarkan proses dan strategi pemasaran, serta legalitas usaha minimal berupa Nomor Induk Berusaha (NIB). Rasen Space menjadi representasi ideal dari luaran yang diharapkan P2MW: bisnis mahasiswa yang berbasis riset, inovasi, dan keberlanjutan.
Keberhasilan tim Rasen Space FEB UNAIR dalam program ini bukan hanya menjadi kebanggaan institusi, tetapi juga memperlihatkan kontribusi nyata mahasiswa dalam menciptakan solusi terhadap tantangan industri fashion dan isu lingkungan. Dengan pendekatan berbasis reuse, reduce, dan recycle, Rasen Space membawa harapan baru bagi praktik fashion yang lebih bertanggung jawab di Indonesia.
